nihil
Dampak lingkungan lain
penambangan ekstensif, permasalahan transportasi, hujan asam
fasilitas produksi, pemipaan, hujan asam
penambangan secara terbatas, permasalahan penyimpanan limbah tambang (tailing)
diletakkan di atap
tidak enak dipandang, berisik, burung dapat menabrak rotor
perubahan terhadap ekosistem melalui bendungan yang menenggalamkan daerah yang luas
Menurut Direktur Utama PLN (2010) batubara masih yang ter-ekonomis.
- 1 Kwh dari energi batubara sekitar Rp 500 atau Rp 600
- 1 Kwh dari PLTMHsekitar Rp 787 (tapi investasi awal cukup mahal)
- 1 Kwh dari Gassekitar Rp 900
- 1 Kwh dari BBMsekitar Rp 1.800
- 1 Kwh dari PLTSsekitar Rp 2.500
Sumber www.esdm.go.id
Berdasarkan berbagai perbandingan, sepanjang energi tak terbarukan masih ada memang energi tersebut lebih murah apalagi nuklir memiliki ketersediaan yang banyak (3600 tahun untuk kebutuhan dunia).
Opini pribadi sebagai ibu rumah tangga rasanya tidak nyaman dengan PLTN yang memiliki resiko cukup besar.Apalagi membaca tentang pengalaman Jepang dengan PLTN yang beralih ke pembangkit listrik yang lebih aman.
JEPANG BERALIH PADA ENERGI AMAN
Jepang yang termasuk Negara ke tiga atas jumlahnya PLTN sedunia memutuskan untuk beralih ke tenaga surya setelah “dipaksa” oleh masyarakatnya terutama setelah kejadian gempa 2011 yang melumpuhkan seluruh PLTN dan menyebabkan penyebaran radiasi ke beberapa daerah.
Bahkan Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan berjanji akan menyediakan panel surya untuk sekitar 10 juta rumah. Ini diungkapkannya pada pertemuan 50th anniversary of the Organisation for Economic Cooperation and Development di Paris hari Rabu 25 Mei 2011. PM Jepang telah membatalkan rencana kebijakan energi nasional dimana PLTN akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Jepang pada tahun 2030, kemudian menganjurkan energi terbarukan sebagai pilar utama dari baur energi nasional Jepang. Untuk melakukan hal ini, Jepang menargetkan akan menurunkan biaya PLTS secara drastis.