Mohon tunggu...
Mira Kurniasari
Mira Kurniasari Mohon Tunggu... -

Ibu dari 3 putri yang manis. Kami adalah praktisi homeschooling.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menimbang-nimbang Penggunaan Energi Bersih untuk Masa Depan

31 Oktober 2013   10:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:47 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nihil

Dampak lingkungan lain

penambangan ekstensif, permasalahan transportasi, hujan asam

fasilitas produksi, pemipaan, hujan asam

penambangan secara terbatas, permasalahan penyimpanan limbah tambang (tailing)

diletakkan di atap

tidak enak dipandang, berisik, burung dapat menabrak rotor

perubahan terhadap ekosistem melalui bendungan yang menenggalamkan daerah yang luas

Menurut Direktur Utama PLN (2010) batubara masih yang ter-ekonomis.

  • 1 Kwh dari energi batubara sekitar Rp 500 atau Rp 600
  • 1 Kwh dari PLTMHsekitar Rp 787 (tapi investasi awal cukup mahal)
  • 1 Kwh dari Gassekitar Rp 900
  • 1 Kwh dari BBMsekitar Rp 1.800
  • 1 Kwh dari PLTSsekitar Rp 2.500

Sumber www.esdm.go.id

Berdasarkan berbagai perbandingan, sepanjang energi tak terbarukan masih ada memang energi tersebut lebih murah apalagi nuklir memiliki ketersediaan yang banyak (3600 tahun untuk kebutuhan dunia).

Opini pribadi sebagai ibu rumah tangga rasanya tidak nyaman dengan PLTN yang memiliki resiko cukup besar.Apalagi membaca tentang pengalaman Jepang dengan PLTN yang beralih ke pembangkit listrik yang lebih aman.

JEPANG BERALIH PADA ENERGI AMAN

Jepang yang termasuk Negara ke tiga atas jumlahnya PLTN sedunia memutuskan untuk beralih ke tenaga surya setelah “dipaksa” oleh masyarakatnya terutama setelah kejadian gempa 2011 yang melumpuhkan seluruh PLTN dan menyebabkan penyebaran radiasi ke beberapa daerah.

Bahkan Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan berjanji akan menyediakan panel surya untuk sekitar 10 juta rumah. Ini diungkapkannya pada pertemuan 50th anniversary of the Organisation for Economic Cooperation and Development di Paris hari Rabu 25 Mei 2011. PM Jepang telah membatalkan rencana kebijakan energi nasional dimana PLTN akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Jepang pada tahun 2030, kemudian menganjurkan energi terbarukan sebagai pilar utama dari baur energi nasional Jepang. Untuk melakukan hal ini, Jepang menargetkan akan menurunkan biaya PLTS secara drastis.

1383188529250360846
1383188529250360846
Sumber: solardaily

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun