"teh Dillaaaaaaa, tolongin"(dengan rasa ingin menangis ketakutan)
Di situ hanya ada bapak bapak jutek yang ternaya pemilik toko baju itu
Ketakutan, rasa malu, rasa sakit, rasa bersalah semua campur aduk. Akupun bingung harus berbuat apa selain ketakutan dan berusaha meminta maaf ke si pedagang itu.
"pak maapkan saudaraku ya pak" ucap Yunita yang memulai untuk meminta maaf
Sudah berpikir apakah aku harus ganti rugi dengan semua ini.
"teh Dilla ini gimana, bantuin" ucapku
Kamipun membereskan semua baju yang tergelatak karena ulahku
"pak saya benar-benar minta maaf, untung ini semua baju pada masih utuh" ujarku ke si bapak pedagang itu dengan melihat baju satu persatu karena takut robek
Bapak pedagagpun baru menjawab "iya gapapa, tapi lain kali hati-hati ya. Soalnya ini bahaya"
"kami permisi ya pak, sekali lagi minta maaf, terimakasih juga ya pak" kamipun meninggalkan tempat toko baju tersebut masih dengan ledekan saudara-saudara yang tiada henti menertawakanku. Saat itu aku hanay bisa terdiam karena trauma dan masih ketakutan gitu.
"ya udah gausah dipikiran, gak apa-apa kan kata si bapak tadi" ujar Poppy si orang yang punya sikap bodo amat.