Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Explore Kecamatan Sukasari, Ujung Purwakarta yang Menawan

31 Januari 2023   15:52 Diperbarui: 19 Maret 2023   17:41 1861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parang Gombong. Foto: dokumentasi pribadi

img-20230131-152237-63d8d4ea08a8b5568e0a7e53.jpg
img-20230131-152237-63d8d4ea08a8b5568e0a7e53.jpg
Dari mulai daerah Cikao Bandung sampai Parang Gombong jalanan sudah di cor meski masih ada jalanan yang rusak. Sepanjang perjalanan kiri dan kanan adalah hutan bambu yang membuat jalur yang dilalui menjadi asri. Rumah penduduk sangatlah jarang kami temui. Kemudian setelah memasuki daerah Parang Gombong terdapat akses jalan yang berbatu bahkan kita harus lebih berhati-hati karena selain jalannya berbatu, di  sisi jalan terdapat gundukan batu dan sisi lain terdapat pemandangan savana yang luas. Meskipun jalannya bebatuan tapi terbayar oleh pemandangan gunung dan bukit serta savana yang indah. 

Jalan di Parang Gombong. Foto: dokumentasi pribadi
Jalan di Parang Gombong. Foto: dokumentasi pribadi

Setelah melewati daerah Paranggombong, barulah menemui jalan yang sudah di cor. Sepanjang jalan menuju daerah Kutamanah maupun Sukasari terlihat pemandangan beberapa gunung yang tertutup kabut dan pemandangan Danau Jatiluhur, benar-benar indah. Jalan raya yang tidak terlalu lebar namun sangat  jarang kendaraan yang lewat membuat perjalanan menjadi lancar. Jalanan yang sepi menjadi timbul pertanyaan apakah sepanjang perjalanan tidak ada begal mengingat jalur yang dilalui menuju Kecamatan Sukasari sangatlah sepi. Namun ternyata menurut seorang teman yang terbiasa bolak-balik ke Kecamatan Sukasari, perjalanan ke Sukasari Purwakarta sangatlah aman. 

Jalan menuju Sukasari. Foto:  dokumentasi pribadi
Jalan menuju Sukasari. Foto:  dokumentasi pribadi

Memasuki jalan Desa Cisaat, jalanan berubah menjadi jalan bebatuan yang kemudian tidak berapa setelah itu kami sampai di salah satu sekolah yang menjadi tempat pertemuan rombongan dengan kawan kami. Kurang lebih 2 jam kami melakukan perjalanan menuju Kecamatan Sukasari. Setelah istirahat minum dan menikmati cemilan kami melanjutkan perjalanan ke daerah Cimata Indung untuk menikmati makan siang dan melihat UMKM disana yaitu Kopi, Gula Aren dan Sentra Kerajinan dari Eceng Gondok  (Akan dibahas di tulisan berikutnya)

Jalan yang dilalui semakin sempit, bebatuan dan hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan saja tapi pemandangan hamparan sawah yang hijau dan bukit yang dilalui seakan bisa menggantikan kelelahan kami melalui jalanan bebatuan nan sempit.

Jalan menuju Cimata Indung. Foto: dokumentasi pribadi
Jalan menuju Cimata Indung. Foto: dokumentasi pribadi

Menikmati Makan Siang dengan Sayur Rebung dan Ikan dari Danau Jatiluhur

Kami pun tiba di akses mobil terakhir yang kemudian dilanjutkan dengan jalan kaki untuk menuju rumah Pak Komar untuk menikmati makan siang. Pak Komar adalah seorang warga yang mempunyai usaha kopi, gula aren sedangkan istrinya merupakan pengrēajin eceng gondok. Kami disuguhi kopi khas Sukasari yang wangi, rasanya enak dan tentunya beda dengan kopi lainnya. Kami juga menikmati suguhan air hangat yang telah ditambahkan gula aren. Semuanya mantap dinikmati ketika cuaca sedang hujan.

Untuk makan siang kami disuguhi nasi liwet dan ikan asin dari Danau Jatiluhur. Ada juga sayur rebung yang rasanya mantap sekali. Makan siang hari itu kami kenyang. Untuk cuci mulut kami menikmati Durian yang berasal dari kebun warga dan rasanya enak dan manis. Baru kali ini saya menikmati durian seenak itu. Ternyata harga durian di daerah Cimata Indung  berkisar antara 40 – 50 ribu.  Sedangkan Durian Montong dijual mulai harga 60 ribu rupiah.

Setelah makan siang tadinya kami akan melanjutkan perjalanan ke Curug Cimata Indung yang terletak tidak jauh dari rumah Pak Umar kurang lebih jalan kaki sekitar 20 menitan namun karena hujan terus-terusan dan waktu yang sudah hampir sore kami pun memutuskan untuk tidak berkunjung ke Curug itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun