Kegiatan Beas Kaheman di SMPN 8 Purwakarta ditinjau langsung oleh Bapak Purwanto pada hari Kamis, 15 Desember 2022 yang tidak hanya memberikan pidato yang isinya sarat akan pesan dan filosofi kehidupan namun juga makna dari Beas Kaheman tersebut.Â
Bapak Purwanto sangat mengapresiasi dengan kegiatan Beas Kaheman yang dilakukan di SMPN 8 Purwakarta.
Beas Kaheman merupakan sistem pembelajaran yang menumbuhkan nilai-nilai gotong royong, saling berbagi dan tentunya untuk mempunyai rasa empati kepada sesama.Â
Selain itu ada pembelajaran lain yang didapat oleh siswa setelah program Beas Kaheman ini semakin dikembangkan lagi dengan membuat inovasi baru yaitu penggunaan Kanjut Kundang sebagai pengganti plastik.
Penggunaan Kanjut Kundang dalam Beas Kaheman.
Sekolah bukan hanya sebagai tempat anak-anak belajar namun juga anak-anak berinovasi dan merubah diri untuk menjadi lebih baik. Siswa tidak hanya belajar tentang pelajaran ilmu pengetahuan namun juga tentang lingkungan, mencintai sesama makhluk, budaya leluhur dan inovasi-inovasi baru.
Termasuk penggunaan Kanjut Kundang dalam implementasi Program Beas Kaheman yang merupakan tradisi dari leluhur budaya Sunda.
Kanjut Kundang tentunya berbeda dengan Malin Kundang dan tidak ada unsur jorok di sini. Kanjut Kundang adalah tradisi budaya Sunda dari sejak dulu kala bahkan digunakan juga dalam beberapa peribahasa Sunda.Â
Kanjut Kundang artinya tempat menyimpan uang dari kain karena sejak dulu masyakarat Sunda sudah diajarkan ke mana pun pergi harus membawa tas kecil untuk menyimpan uang koin ataupun logam.