Mohon tunggu...
Mira Miew
Mira Miew Mohon Tunggu... Administrasi - ASN di Purwakarta yang jatuh hati dengan dunia kepenulisan dan jalan-jalan

Menulis adalah panggilan hati yang Tuhan berikan. Caraku bermanfaat untuk orang banyak adalah melalui Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kenduri Puisi Pendidikan Kita Purwakarta, Tukang Becak Pun Ikut Membacakan Puisi

5 Agustus 2022   09:41 Diperbarui: 5 Agustus 2022   09:57 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenduri Puisi Pendidikan Kita. Foto: dokumentasi pribadi

Literasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Pendidikan dan literasi dalam hal ini kemampuan literasi adalah dua hal penting dalam hidup manusia.

Manusia yang berpendidikan diharapkan dapat melakukan tugasnya dengan baik. Dan menurut Tarwotjo dalam buku "Terampil Menulis Paragraf" produk dari aktivitas literasi berupa tulisan adalah sebuah warisan intelektual yang tidak akan kita temukan di zaman prasejarah. Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila ia telah memperoleh kemampuan dasar berbahasa yaitu membaca dan menulis.

Literasi menurut Kemendikbud adalah kemampuan mengakses, memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara. (Sumber: Panduan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Tahun 2017).

Dimensi yang dimaksud dalam GLS mencakup tidak hanya literasi baca dan tulis, namun juga numerasi, sains, digital dan literasi budaya dan kewarganegaraan. Literasi akan selalu menjadi bagian dari pembelajaran pendidikan kita sampai kapanpun.

Literasi bisa diterapkan dengan cara apa saja, dimana saja dan oleh siapa saja. Dan salah satu literasi yang dijadikan bahan pembelajaran anak sekolah adalah membaca puisi.
Karena puisi sarat akan rangkaian kata dan kalimat-kalimat indah tentunya akan bisa digabungkan dengan berbagai unsur seni manapun sehingga rangkaian kata maupun kalimat itu menjadi sebuah cerita yang indah. Yang tidak faham dari kalimat atau makna dari rangkaian kata dan kalimat dalam puisi bisa mengerti setelah puisi tersebut dituangkan dengan cara lain.

Beberapa kegiatan literasi puisi yang sering ditampilkan selain pembacaan puisi adapula musikalisasi puisi, penggabungan membaca puisi dengan teater ataupun menggabungkan ketiganya.


Sebagai rangkaian dari acara Hari jadi Purwakarta, Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta menyelenggarakan kegiatan “Kenduri Puisi Pendidikan Kita” yang diselenggarakan pada tanggal 2 Agustus 2022 di area lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Kenduri Puisi Pendidikan Kita

Kenduri Puisi adalah hajatnya pendidikan di Purwakarta dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Purwakarta dalam bidang literasi dan sastra. Tujuan diadakannya kegiatan ini menurut Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta, Bapak H. Purwanto adalah sebagai salah satu bagian dari rangkaian Kegiatan HUT Purwakarta. Dinamakan Kenduri karena ini pesta literasi bagi pendidikan di Purwakarta. Makna Kenduri itu sendiri selamat dan mencari keberkahan serta mendoakan bagi kota tercinta Purwakarta.

Kegiatan Kenduri Puisi Cinta melibatkan siswa, guru maupun tenaga pendidikan dari mulai PAUD hingga SMA. Selain itu melibatkan penggiat Sastra Purwakarta maupun masyarakat di sekitar lingkungan kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta. Pemilihan Tema Kenduri Puisi adalah "Harmoni Seisi Bumi" yang bercerita mengenai harapan, cinta dan rasa terhadap Kabupaten Purwakarta yang harus dijaga lingkungan alamnya, harus lestari dan bumi serta ekosistem yang ada di dalamnya harus kita jaga dan kita pertahankan.

Kegiatan ini semakin hidup lagi bahkan semakin syahdu karena memasukkan juga unsur teater, musik tradisional maupun modern dalam pembacaan puisi tersebut. Serta ditampilkan dengan panggung yang menarik dan tata cahaya yang ciamik. 

Kenduri Puisi Pendidikan Kita. Foto: Dokumentasi pribadi
Kenduri Puisi Pendidikan Kita. Foto: Dokumentasi pribadi

Foto: Dokumentasi Pendidikan Kita
Foto: Dokumentasi Pendidikan Kita

Kegiatan Kenduri Puisi Pendidikan Kita didukung langsung oleh pemerintah Purwakarta yaitu Bupati Purwakarta, Ambu Hj. Anne Ratna Mustika yang berkenan membuka kegiatan ini padahal sebelum acara di Dinas Pendidikan baru saja menghadiri kegiatan Fashion Show Batik Purwakarta. Selain itu saat pembukaan hadir pula Wakil Bupati Purwakarta, Sekda Purwakarta dan beberapa pejabat pemerintah lainnya. Dan pada saat kegiatan di malam hari, hadir pula Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Bapak Dedi Mulyadi yang merupakan tokoh yang membidani lahirnya pendidikan karakter di Purwakarta yang dikenal dengan “7 Poe Atikan’.

Tukang Becak dan Petugas Kebersihan Ikut Membacakan Puisi

Acara Kenduri Puisi Pendidikan Kita dimulai pada pukul 16.00 WIB. Para siswa, guru maupun tenaga kependidikan tampil di depan panggung. Di sekitar panggung terdapat pohon yang dihiasi oleh puisi karya siswa, pendidik,tenaga kependidikan maupun penggiat pendidikan lainnya. Kita akan membaca puisi tentang Purwakarta, tentang kehidupan maupun tentang kecintaaan pada alam dan bumi.

Acara diawali dengan pertunjukkan puisi oleh anak-anak PAUD. Sungguh lucu sekali anak-anak PAUD yang ketika pentas menggunakan topi yang terbuat dari daun dan kemudian tampil apa adanya. Sedari kecil diajarkan untuk berani tampil di depan umum. Sambutan meriah pun hadir dari para tamu undangan yang hadir saat itu.

Acara semakin riuh dan meriah setelah waktu Magrib selesai dengan tampilnya perwakilan dari 19 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta lengkap dengan properti untuk pertunjukkan. Dari mulai kecamatan yang paling ujung di Purwakarta yaitu Kecamatan Sukasari hingga tampilan dari perwakilan Kecamatan Purwakarta. Tidak hanya alat musik namun juga hasil bumi maupun tanaman yang menggambarkan isi dari puisi tersebut. Puluhan puisi dibacakan dengan sangat apik termasuk oleh para siswa maupun guru.

Ada yang menarik pada saat Kenduri adalah kehadiran sosok-sosok istimewa yang ikut tampil dalam membacakan puisi seperti dua pelajar dari Papua (Agustinus dan Mikela) yang kini bersekolah di salah satu SMK swasta di Purwakarta.

Ibu Himzana seorang pramusaji yang bertugas di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang membacakan puisi karya Sekertaris Dinas Pendidikan. Beliau tampil dengan semangat dan penuh percaya diri. Tentunya itu sangat bagus bagi kita para yang hadir bahwa Ibu Himzana saja mampu tampil di depan umum. 

Ibu Himzana membacakan puisi. Foto: dokumentasi pribadi
Ibu Himzana membacakan puisi. Foto: dokumentasi pribadi

Dan yang istimewa lagi adalah hadirnya Tukang Becak yang biasa mangkal di lingkungan Dinas Pendidikan. Bapak Kandi, penarik becak berusia diatas 60 tahun. Tukang Becak yang sudah mengayuh dari 20 tahun lalu tampil membawakan puisi yang berjudul “Peringatan” karya Wiji Thukul. Meskipun terlihat sekali tangannya gemetar saat memegang kertas namun bisa dimaklumi karena ini kali pertama beliau membacakan puisi. Dan bintang tamu terakhir adalah Ketua Dewan Kesenian Purwakarta, Bapak Agus Marzuki yang tampil membawakan puisi karya salah satu penulis Puisi Purwakarta.

Bapak Kandi yang luar biasa   Foto: dokumentasi pribadi
Bapak Kandi yang luar biasa   Foto: dokumentasi pribadi

Meskipun masih ada kekurangan pada saat pelaksanaan terutama yang berkaitan dengan waktu pelaksanaaan ataupun persiapan namun acara Kenduri Puisi ini patut diapresiasi dengan baik oleh masyarakat Purwakarta maupun para penggiat puisi maupun sastra. Karena di acara ini para siswa, pendidik, penggiat pendidikan bahkan masyarakat tanpa mengenal kasta mendapat tempat untuk berekspresi maupun berapresiasi. Kenduri Puisi ini akan berlangsung tiap tahun sebagai bagian dari kegiatan rutin Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta.

Jangan pernah lelah berhenti berkarya maupun berkreasi

Salam Purwakarta Istimewa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun