Kegiatan ini semakin hidup lagi bahkan semakin syahdu karena memasukkan juga unsur teater, musik tradisional maupun modern dalam pembacaan puisi tersebut. Serta ditampilkan dengan panggung yang menarik dan tata cahaya yang ciamik.Â
Kegiatan Kenduri Puisi Pendidikan Kita didukung langsung oleh pemerintah Purwakarta yaitu Bupati Purwakarta, Ambu Hj. Anne Ratna Mustika yang berkenan membuka kegiatan ini padahal sebelum acara di Dinas Pendidikan baru saja menghadiri kegiatan Fashion Show Batik Purwakarta. Selain itu saat pembukaan hadir pula Wakil Bupati Purwakarta, Sekda Purwakarta dan beberapa pejabat pemerintah lainnya. Dan pada saat kegiatan di malam hari, hadir pula Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Bapak Dedi Mulyadi yang merupakan tokoh yang membidani lahirnya pendidikan karakter di Purwakarta yang dikenal dengan “7 Poe Atikan’.
Tukang Becak dan Petugas Kebersihan Ikut Membacakan Puisi
Acara Kenduri Puisi Pendidikan Kita dimulai pada pukul 16.00 WIB. Para siswa, guru maupun tenaga kependidikan tampil di depan panggung. Di sekitar panggung terdapat pohon yang dihiasi oleh puisi karya siswa, pendidik,tenaga kependidikan maupun penggiat pendidikan lainnya. Kita akan membaca puisi tentang Purwakarta, tentang kehidupan maupun tentang kecintaaan pada alam dan bumi.
Acara diawali dengan pertunjukkan puisi oleh anak-anak PAUD. Sungguh lucu sekali anak-anak PAUD yang ketika pentas menggunakan topi yang terbuat dari daun dan kemudian tampil apa adanya. Sedari kecil diajarkan untuk berani tampil di depan umum. Sambutan meriah pun hadir dari para tamu undangan yang hadir saat itu.
Acara semakin riuh dan meriah setelah waktu Magrib selesai dengan tampilnya perwakilan dari 19 Kecamatan di Kabupaten Purwakarta lengkap dengan properti untuk pertunjukkan. Dari mulai kecamatan yang paling ujung di Purwakarta yaitu Kecamatan Sukasari hingga tampilan dari perwakilan Kecamatan Purwakarta. Tidak hanya alat musik namun juga hasil bumi maupun tanaman yang menggambarkan isi dari puisi tersebut. Puluhan puisi dibacakan dengan sangat apik termasuk oleh para siswa maupun guru.
Ada yang menarik pada saat Kenduri adalah kehadiran sosok-sosok istimewa yang ikut tampil dalam membacakan puisi seperti dua pelajar dari Papua (Agustinus dan Mikela) yang kini bersekolah di salah satu SMK swasta di Purwakarta.
Ibu Himzana seorang pramusaji yang bertugas di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta yang membacakan puisi karya Sekertaris Dinas Pendidikan. Beliau tampil dengan semangat dan penuh percaya diri. Tentunya itu sangat bagus bagi kita para yang hadir bahwa Ibu Himzana saja mampu tampil di depan umum.Â