Ritme dalam musik dan ritme dalam desain interior serupa. Pertimbangkan irama ritme sebuah lagu dan elemen desain berulang di sebuah ruangan. Kaki Anda mengetuk ketukan, dan mata Anda memantul tentang ruangan untuk menerima elemen desain. Bawa rasa irama dan gerakan ke kamar Anda dengan warna, bentuk, ukuran, tekstur atau pola melalui pengulangan, perkembangan dan transisi.
Pengulangan sangat mudah dilakukan, lakukan saja dengan tangan yang ringan. Menggunakan pop oranye di seluruh ruangan akan membantu. Namun, ketahuilah bahwa terlalu banyak pengulangan di sebuah ruangan bisa sama menjengkelkannya dengan mendengarkan lagu techno yang sama sepanjang hari, setiap hari!
Kemajuan dicapai dengan menggunakan sekelompok objek sejenis yang ukurannya bervariasi. Koleksi kerang, lilin, atau bahkan labu, mulai dari yang kecil hingga besar, adalah contoh perkembangan.
Transisi sedikit lebih sulit untuk digambarkan. Ini membantu membimbing mata dengan lembut dan lancar dari satu objek atau ruangan ke yang lain. Pintu melengkung, jendela, dan perabotan lengkung adalah alat transisi paling umum dalam desain interior.
4. Kontras
Kontras dalam sebuah ruangan dapat merujuk pada warna, bentuk, dan penggunaan ruang. Seperti halnya pengulangan, sedikit perbedaan akan berpengaruh besar.
Salah satu cara favorit saya untuk membuat kontras adalah melalui warna. Tidak ada yang menciptakan dampak visual seperti menggunakan hitam dan putih di sebuah ruangan.
Cara lain yang efektif untuk menambahkan kontras adalah dengan bentuk, seperti penggunaan cermin bundar besar di atas sofa, meja samping bundar dan dua sandaran persegi digunakan sebagai meja kopi. Ini memberi Anda kontras lingkaran dan bujur sangkar.
Kontras juga melibatkan ruang positif dan negatif di sebuah ruangan. Sama seperti Anda memiliki area aktivitas visual positif, Anda juga harus memasukkan area yang kosong (negatif) untuk membuat kontras dalam volume. Ingatlah hal ini ketika mengatur isi suatu ruangan.
5. Tekanan
Penekanan adalah sesuatu yang kita semua ketahui. Ini berarti bahwa setiap kamar atau ruang memiliki titik fokus, apakah itu arsitektur atau objek. Perapian adalah titik fokus arsitektur yang paling umum. Karya seni besar atau perabot besar juga bisa menjadi titik fokus dalam sebuah ruangan.