Yang menggambarkan manusia dengan segala keunggulan adalah orang-orang yang berasal dari negara barat dan menggambarkan tokoh-tokoh dari negara dunia ketiga sedemikian menyedihkannya sampai disebut "pathetic four," di Romansa Gayo dan Bordeaux, Â (setidaknya dari gambaran tokoh utama novel ini) kisah semacam itu tidak akan kita temui. Bahkan yang menjadi tokoh "pathetic" di novel ini berasal dari Amerika.
Selain tema besar itu, Romansa Gayo dan Bordeaux yang settingannya dibuat pada maret 1998, beberapa bulan sebelum jatuhnya Soeharto melalui gerakan reformasi ini juga seolah membawa kita kepada kenangan kelam di masa pemerintahan Orde Baru.
Berbagai tema besar lain, seperti rasisme, filsafat sampai ketuhanan dibahas dalam novel ini dalam kemasan bahasa yang ringan, membuat novel karya kompasianer ini menjadi bacaan yang sangat bergizi. Sehingga harga yang dikeluarkan sangat terjangkau untuk sensasi dan informasi yang didapatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H