Win mengangkat tangan, dengan gesture minta penjelasan.
"Sebenarnya tak lebih dari 1% anggur di dunia ini yang bisa disimpan lama. Selebihnya, 99% itu untuk diminum saat itu juga," ujar Anne-Sophie.
"Oh begitu...dan yang 1% itu anggur dari milezim bagus?" Terka Win.
"Bukan hanya milesime bagus, tapi cuma anggur tertentu yang bisa disimpan lama. Selebihnya, kalau penyimpanannya bagus, maksimal sekitar 5 tahun. Lebih lama dari itu rasanya sudah rusak," jelas Anne-Sophie.
 "Oh ya, kalau anggur dikatakan untuk diminum saat ini, itu artinya bisa disimpan sampai 5 tahun, bukan harus diminum begitu selesai dibuat," tambahnya lagi.
Win mengangguk-angguk paham.
"Pasti ada caranya kan, untuk mengetahui anggur yang bisa disimpan lama atau tidak," tanya Win lagi.
"Wah, kalau untuk itu kita harus baca banyak buku dan harus benar-benar ahli. Tapi kalau untuk tahu anggur mana yang tidak bisa disimpan lama, itu lebih gampang. Sederhananya anggur yang harga sebotolnya di kisaran 30-an dollar, itu artinya untuk diminum sekarang. Maksudnya...maksimal disimpan lima tahun."
Lalu hal yang sama terjadi ketika dua tokoh utama dalam novel ini membahas kopi pada bab "Pantai Gapang," mungkin karena penulis novel ini lahir dan besar di Gayo, dimana kopi merupakan urat nadi ekonomi sekaligus bagian dari kehidupannya sehari-hari, pembahasan tentang kopi yang ditampilkan melalui dialog-dialog dalam novel ini membuat kita yang pernah membaca satu novel karya seorang  penulis terkenal dalam novelnya yang mengangkat tema tentang kopi  terlihat cetek dan mengada-ada.
Tapi, meski pembahasan tentang kopi dan anggur ini sangat menarik. Yang sangat tidak saya duga, ternyata itu bukanlah fokus utama novel ini. Tema anggur dan kopi di sini hanyalah pembuka, sementara tema utamanya yang disampaikan sepanjang novel yang mengisahkan hubungan percintaan antara dua anak manusia ini adalah tentang kesetaraan dan anti diskriminasi. Sehingga point menarik yang paling saya tunggu-tunggu menjadi kenyataan.
Di sepanjang novel ini kita disuguhkan tentang jalinan hubungan antar manusia yang menunjukkan bahwa masing-masing peradaban memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dan bagaimana peradaban dibangun dengan saling mengisi kekurangan itu. Dan berbeda dengan novel karya penulis terkenal lain yang juga menceritakan hubungan antar manusia dari budaya dan peradaban berbeda yang terlihat mengglorifikasi barat.Â