Mohon tunggu...
MIQDAD ALFATIH
MIQDAD ALFATIH Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa Musik

Suka observasi, kalo ga ngantuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis La Plus Que Lente Karya Claude Debussy

24 Desember 2022   19:41 Diperbarui: 24 Desember 2022   19:43 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Frase 7, secara struktur pola ritmik masih menyerupai Frase 1, namun secara melodi dan harmoninya sangat berbeda, oleh karena itu penulis mengkategorikannya sebagai frase baru, juga karena kalimat ini merupakan penutup. Debussy mengarahkan para interpreter untuk memainkan bagian ini dengan De plus en plus lent et pp jusqu' la fin yang berarti 'Lebih lambat dan lebih lambat dan pp (pianissimo) hingga akhir'.

Setelah begitu banyak kalimat tanya yang tidak mendapatkan resolusi, Debussy akhirnya memberikan jawaban di kalimat akhir, hal ini dapat kita indikasikan dengan motif frase yang merupakan tingkat 3 & 5 sebuah akor. Pada frase 1 beserta perkembangannya, melodi naik turunnya terletak pada nada F dan Ab, dan nada tersebut adalah tingkat 3 & 5 dari harmoni yang mengiringinya yaitu Db mayor, sedangkan pada frase 7 ini motif 1 yang naik turunnya merupakan not Bb dan Db (gambar 2.1) yang adalah tingkat 3 & 5 dari tonika pada tonalitas ini yaitu Gb Mayor. Harmoninya, secara berurutan selama 8 bar merupakan GbMaj7 - Gb7 - Ebm inv 1 - Gb Aug inv 2 - Gb, musik diakhiri dengan 3 not quarter Gb di register yang berbeda dimainkan dengan staccato.

4. Kesimpulan

Keragaman harmoni, kaya akan tekstur, kebebasan ekspresi, dan masih banyak yang dapat kita simpulkan dari perjalanan musik sepanjang 148 bar ini. Namun yang paling menarik perhatian penulis adalah bagaimana Debussy menggunakan harmoni sebagai alat utama ia bercerita. Seperti yang sudah kita temukan pada proses analisis, hampir pada setiap pengembangan suatu frase, yang paling berbeda adalah harmoninya. Ia menghadirkan suasana yang berbeda-beda melalui melodi yang sama dengan harmoni yang berbeda, tidak ada pengulangan suatu frase yang sepenuhnya sama, selalu ada perubahan, khususnya pada harmoni. 

Pergerakan fungsinya tidak sesederhana Tonika - Dominan, atau Tonika - Submedian - Supertonika - Dominan, kalaupun terdapat modulasi, modulasi yang Debussy gubah tidak hanya mengulang templat fungsi barusan, hanya 3 Kadens yang membawa ke harmoni ke Tonika, pola penggunaan harmoninya tidak repetitif dan cukup sulit untuk ditebak.

Dengan Harmoni, Debussy memberikan fenomena baru dalam musik, ia sangat bereksplorasi pada perannya, berikut analogi dari kesan afektif penulis saat menganalisa musik ini:

Penggunaan harmoni musik pada umumnya berawal dari rumah (tonika) kemudian berkeliling dunia, saat waktunya selesai, ia kembali ke rumah, bedanya, Debussy bercerita kepada kita dengan kalimat yang ia bawa dari rumah berkeliling dunia, saat waktunya habis, alih-alih kembali ke rumah, ia membawa kita ke dunia yang berbeda, ia membawa kita berkeliling disana kemudian mencari rumah baru, saat rumahnya ditentukan, ada yang berbeda, rumah tersebut rasanya tidak nyaman, sehingga ia membawa kita keliling semesta hingga akhirnya menemukan rumah yang pertama. Ekplorasi harmoni yang Debussy bawa di musik ini menyebabkan penggunaan 6b pada kadens di kalimat terakhir pada karya ini memberikan kesan rumah pada tonika menjadi terasa lebih melegakan.

Satu kata yang dapat penulis simpulkan dari karya ini adalah "Revolusioner".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun