Mohon tunggu...
MIQDAD ALFATIH
MIQDAD ALFATIH Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa Musik

Suka observasi, kalo ga ngantuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis La Plus Que Lente Karya Claude Debussy

24 Desember 2022   19:41 Diperbarui: 24 Desember 2022   19:43 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengembangan terletak pada melodi yang ditandai oleh ekspresi En serrant yang berarti lebih cepat secara bertahap hingga masuk tanda 'Retenu' yang berarti terkendali. Melodinya bergerak menurun dari tingkat 4 (Cb) hingga ke tonika (Gb), untuk pertama kalinya tonika muncul pada karya ini. Rubato, menjadi tanda masuknya bagian B.

2. Tema baru & Modulasi

Pada gambar 1.4, terihat motif melodi pada frase ini adalah motif melodi not quaver () yang naik berurutan. Di 4 bar setelah tanda Rubato (bar 33-36), musiknya terkesan seperti tanya jawab, bar 1 dan 3 melodi bertanya, dan bar 2 dan 4 harmoni jawaban. Lalu, dari bar 37 hingga 43 melodi tanya terus naik dari tingkat 6 (Eb7) hingga 2 (Abm13) dan diakhiri dengan kembalinya harmoni jawaban yang juga menjadi jembatan modulasi ke frase 4.

Di Frase 4, tonalitasnya berubah ke Eb Mayor, begitupun dengan motif melodinya. Sebagaimana pada gambar 1.5, motif dasarnya terdiri dari 1 quarter note dengan dot (.) dan tiga quaver not. Selain itu, tanda ekspresi yang berubah juga sangat merubah rasa permainannya, 'Appasionato' yang berarti penuh semangat berpengaruh terhadap perubahan artikulasi dan tempo yang mana memberikan kontras dengan frase sebelumnya yang bebas. Sehingga frase ke 4 ini seperti sebuah pernyataan/kesimpulan dari kalimat tanya jawab sebelumnya. Sepanjang 4 bar, harmoninya bergerak dari Eb7-Eb7/G-Ebdim/Gb-Bb7/F, dan 4 bar selanjutnya pengulangan.

Berakhirnya Frase 4 ditandai dengan kembalinya kalimat pertama, bagian ini dapat kita namakan dengan A', baik frase 1 ataupun 2, terdapat perbedaan yang cukup signifikan pada unsur harmoninya, tidak terlalu banyak pada unsur ritmik. Pola harmoni di frase 1 bergerak di tingkat 1 minor, namun di bagian A' ini, pola harmoninya bagaikan tanya jawab sebagaimana melodi pada frase 3, harmoni tanya pada tingkat 2 minor dan dijawab dengan tingkat 5, pola ini berulang 3 kali dengan perbedaan bass yang naik turun, frase 1 diresolusikan ke tingkat 4. Ada tekstur yang menarik pada jembatan antara perpindahan frase 1 ke 2 pada bagian A' ini, yaitu terdapat Arpeggio not 1/32 yang jika disusun menjadi akor Ab9 (2 mayor 9) yang merupakan melodi dari frase 2,  kemudian tak berbeda dengan frase 2 pada bagian A, melodinya diresolusikan pada Tonika (Gb mayor). 

Berlanjut, terdapat dilema dalam pemberian nama untuk bagian setelah A' ini, penulis merasa bagian ini memiliki banyak kemiripan dengan bagian B untuk disebut bagian baru, terlalu berbeda untuk disamakan namanya, namun akhirnya penulis mengkategorikan ini sebagai bagian baru dengan pertimbangan terdapat modulasi dan frase/kalimat baru di dalamnya. 

Bagian C dimulai dengan tanda en animant yang berarti 'menjiwai',  frase 5 motifnya merupakan gabungan motif 1 dan 2, yang sama dengan bagian A' adalah polanya, yaitu bagaikan tanya jawab, bedanya, terdapat pola tanya jawab baru yang ditekankan dengan tanda ekspresi cdez yang berarti menyerah, kemudian diulang dan lebih ditekankan dengan tanda Cdez encore plus yang berarti lebih menyerah, pertanyaan tersebut diresolusikan dengan frase baru / frase 6 yang cukup ambigu, karena terasa membingungkan untuk sebuah kesimpulan. 

Frase 6 pada motif ritmiknya serupa dengan frase 4, begitupun perannya, namun harmoninya tidak memberikan kesan resolusi atau akhir dari sebuah tema. Pola harmoni terletak pada klef bass yang membentuk tetra-chord dari tingkat 2 naik berurutan kemudian turun kembali ke tingkat 2 yg disambung dengan rasa letih dari frase 5 yang ditandai moins anim (kurang semarak), lalu dijawab lagi dengan antusiasme tanda anim (hidup) frase 6 yang keseluruhan notasinya naik 2 not, perubahan akor G# yang tadinya diminis menjadi minor  memberikan kesan modulasi sementara ke E Mayor, lalu frase 5 muncul menjembatani untuk kembali ke frase 1 lagi.

3. Pengulangan & Penutup

Kembalinya Frase 1 penulis tandai dengan Bagian A''. Pada bagian ini, perbedaan terletak pada harmoni dan ritmik bassnya, melodi frase 1 diiringi dengan tingkat 5 Db mayor bukan minor, bass nya bergerak turun dengan 2 not quaver dan 2 not quarter, pola ini bergerak sama selama 6 bar. Di bar 7, harmoni diresolusikan sama sebagaimana pada bagian A, yaitu ke 6 mayor dan disambung dengan frase 2 dan dilanjut dengan pengulangan frase 2 yang juga beda harmoninya, ia bergerak berurutan dari 2#/3b dim - 3 minor - 2# dim - 5 - 2#dim -  5, tingkat 5 terakhir sekaligus sebagai kadens untuk kembali ke pengulangan frase 1 yang harmoninya berada di tonika. 

Pengulangan frase 1 yang kedua dibedakan dengan melodi yang bermain secara oktaf dan harmoni Gb mayor yang dimainkan secara broken chords / arpeggio pada tangan kiri. Harmoni berurutan dari Gb - Bb minor - D Aug - Cbmaj7, diakhiri dengan arpeggio 1/32 akor Ebm6  ke melodi En serrant yang berakhir ke tingkat 7b, lalu motif 1 diulang namun dengan harmoni tingkat 5 inv 2, lalu diulang lagi dan berujung dengan kadens tingkat 5 untuk ke Frase 7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun