Di sebuah vila miliki keluarganya dia mencoba mencari suasana baru . Setelah dirasa hatinya cukup tenang Diaz pun kembali mengaktifkan ponselnya . Begitu banyak pesan yang masuk tapi matanya langsung tertuju pada nama Ipeh .
“ Diaz , bagaimana pun keadaanmu sekarang perasaan aku akan tetap sama dan kita akan tetap pada kesepakatan kita yang dulu . Semangat ya ! ” .
Itu merupakan salah satu pesan yang telah dikirim Ipeh satu bulan yang lalu . Membacanya , Diaz sedih juga malu dan yang paling membuat dadanya sesak tak lain Diaz tak sanggup menahan rasa rindu . Dia rindu suara Ipeh yang selalu bisa membuat hatinya tenang .
Dia pun tak sabar untuk segera menghubunginya tapi tertahan oleh rasa malu yang teramat besar . Dirinya sadar telah membuat Ipeh kecewa , sebagai lelaki dia tidak bisa memegang omongannya . Selang beberapa detik tiba-tiba ada panggilan masuk dari Ipeh , dia pun sempat termenung sejenak . Bingung , antara menekan tombol Jawab atau Tidak ?! .
“ Yaz … ? ”. Terdengar suara Ipeh memanggil namanya di sebrang sana . Diaz masih hening .
“ Yaz , I miss you … , so much … ” .
Mendengar kata rindu yang terlontar , hati Diaz langsung luluh .
“ I miss you too , sayang … ” .
Ipeh di sebrang sana langsung tersenyum lega . Percakapan pun berlangsung hingga satu jam , dua jam sampai tiga jam . Semua kembali seperti dulu dan mereka masih tetap pada kesepakatan pertemuan perdana mereka yang tinggal sisa dua minggu lagi .
Esok harinya Diaz pun mengunjungi kediaman Ipeh . Sebuah rumah yang sangat sederhana dan asri di daerah Jatinangor . Ketika tiba di rumah itu , sambutan hangat dari keluarga Ipeh di terima Diaz . Diaz begitu menyukai anggota keluarga Ipeh yang semuanya sangat ramah , dia pun merasakan kehangatan kasih sayang yang selama ini dia dambakan . Dan seperti itu juga gambaran sebuah keluarga yang selama ini Diaz impikan ketika sudah berumah tangga kelak .
Ketika Diaz menceritakan awal perkenalannya dengan Ipeh , orang tua Ipeh keheranan . Pun mereka berpikir ko ada cinta di antara dua orang yang sama sekali belum pernah bertemu ? Tapi kakaknya Ipeh yang kebetulan sedang libur pada saat itu , dia bisa mengerti tentang cinta maya anak jaman sekarang. Dan tak sedikit juga orang yang menemukan jodohnya lewat jejaring tersebut . Meski Diaz dan kakaknya Ipeh menjelaskan beberapa kali tapi nampaknya mereka belum bisa memahami hingga Diaz pun tertawa geli di dalam hatinya .