Mohon tunggu...
MinOz Kimchi
MinOz Kimchi Mohon Tunggu... -

BMI menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

You are My Angel (2)

28 Oktober 2014   15:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah vila miliki keluarganya dia mencoba mencari suasana baru . Setelah dirasa hatinya cukup tenang Diaz pun kembali mengaktifkan ponselnya . Begitu banyak pesan yang masuk tapi matanya langsung tertuju pada nama Ipeh .

“ Diaz , bagaimana pun keadaanmu sekarang perasaan aku akan tetap sama dan kita akan tetap pada kesepakatan kita yang dulu . Semangat ya ! ” .

Itu merupakan salah satu pesan yang telah dikirim Ipeh satu bulan yang lalu . Membacanya , Diaz sedih juga malu dan yang paling membuat dadanya sesak tak lain Diaz tak sanggup menahan rasa rindu . Dia rindu suara Ipeh yang selalu bisa membuat hatinya tenang .

Dia pun tak sabar untuk segera menghubunginya tapi tertahan oleh rasa malu yang teramat besar . Dirinya sadar telah membuat Ipeh kecewa , sebagai lelaki dia tidak bisa memegang omongannya . Selang beberapa detik tiba-tiba ada panggilan masuk dari Ipeh , dia pun sempat termenung sejenak . Bingung , antara menekan tombol Jawab atau Tidak ?! .

“ Yaz … ? ”. Terdengar suara Ipeh memanggil namanya di sebrang sana . Diaz masih hening .

“ Yaz , I miss you … , so much … ” .

Mendengar kata rindu yang terlontar , hati Diaz langsung luluh .

“ I miss you too , sayang … ” .

Ipeh di sebrang sana langsung tersenyum lega . Percakapan pun berlangsung hingga satu jam , dua jam sampai tiga jam . Semua kembali seperti dulu dan mereka masih tetap pada kesepakatan pertemuan perdana mereka yang tinggal sisa dua minggu lagi .

Esok harinya Diaz pun mengunjungi kediaman Ipeh . Sebuah rumah yang sangat sederhana dan asri di daerah Jatinangor . Ketika tiba di rumah itu , sambutan hangat dari keluarga Ipeh di terima Diaz . Diaz begitu menyukai anggota keluarga Ipeh yang semuanya sangat ramah , dia pun merasakan kehangatan kasih sayang yang selama ini dia dambakan . Dan seperti itu juga gambaran sebuah keluarga yang selama ini Diaz impikan ketika sudah berumah tangga kelak .

Ketika Diaz menceritakan awal perkenalannya dengan Ipeh , orang tua Ipeh keheranan . Pun mereka berpikir ko ada cinta di antara dua orang yang sama sekali belum pernah bertemu ? Tapi kakaknya Ipeh yang kebetulan sedang libur pada saat itu , dia bisa mengerti tentang cinta maya anak jaman sekarang. Dan tak sedikit juga orang yang menemukan jodohnya lewat jejaring tersebut . Meski Diaz dan kakaknya Ipeh menjelaskan beberapa kali tapi nampaknya mereka belum bisa memahami hingga Diaz pun tertawa geli di dalam hatinya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun