"Sebuah kedamain dan bersiaplah." Tanpa memedulikan sahabatnya, Atlas menarik begitu saja tubuh Gady dan keduanya masuk ke dalam sebuah lorong yang ada dalam sebuah kitab. Konon lorong dalam kitab itu akan menuju ke tanah sesuai dengan tanah yang tengah di bahas dalam kitab tersebut. Dan lorong yang Atlas pilih adalah dari kitab gambar planet bumi, dan tujuan utamanya adalah Indonesia.
Sembilan, sepuluh, sebelas, dua belas detik perjalanan mereka dalam lorong itu akhirnya berhenti. Tubuh keduanya mendarat dengan mulus di atas tumpukan debu-debu yang berasal dari sebuah pucuk gunung yang kini berdiri menantang di hadapannya.
Mendarat dengan posisi tidak menguntungkan, yaitu tersungkur membuat hidung Atlas sedikit bengkok. Sedang Gady dalam posisi yang aman. Dia bangkit. Energinya seakan pulih di tempat itu.
"Di mana kita Atlas?"
bersambung...
Tiupan Mimpi (Bagian 1)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H