Mohon tunggu...
Mini GK
Mini GK Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Muda Yogyakarta

Mini GK; perempuan teman perjalanan buku dan kamu ^^ Penerima penghargaan karya sastra remaja terbaik 2015 Penulis novel #Abnormal #StandByMe #LeMannequin #PameranPatahHati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Wediombo Gunungkidul Tempat Surfing Populer

15 September 2017   16:58 Diperbarui: 15 September 2017   20:44 2259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di belakang saya, sejauh lemparan kerikil, ada teman-teman lain yang sibuk mendirikan tenda tempat kami akan menghabiskan malam. Tenda itu secara sengaja saya sebut sebagai hotel berbintang seribu. Begitu malam tiba bisa menyaksikan perpaduan air laut, bintang dan rembulan di depan tenda. Aroma garam tercium dari segala penjuru.

Tentang rencana-rencana selama di Wediombo

Belum tengah malam ketika kami masing-masing memilih balik ke peraduan yang sudah dipesan sebelumnya. Sebelumnya kami duduk melingkar sembari mendengarkan cerita dari teman-teman WOSS (Wediombo Surf Society) tentang kegiatan surfing mereka. sebenarnya tujuan utama datang ke Wediombo adalah untuk mengenal dan bermain surfing langsung dengan ahlinya. Itu rencana awalnya, eh ternyata tetep ditebengi rencana-rencana lain (mungkin juga rencana nyari gebetan baru).

"Pagi besok setelah subuh kita siap-siap berburu sunrise di pantai Junwok." Begitu instruksi yang saya dengar sebelum benar-benar memejamkan mata.

Pikiran saya sudah jauh ke perjalanan yang tidak mudah. Beberapa kali ke Junwok (yang jaraknya sekitar satu kilo dari Wediombo) saya harus jalan kaki karena kelemahan saya yang susah menaklukan medan.

Maka saya putuskan saja jika esok tidak akan ikut berburu sunrise. Saya akan diam di tenda dan tidur sampai matahari benar-benar membakar kulit.

Itu yang saya inginkan, nyatanya begitu pagi tiba, bahkan sebelum matahari mengintip dari celah bukit, saya sudah duduk maanis di bawah batu karang Junwok sambil tersenyum lebar menatap lensa kamera. Tuhan, ternyata saya memang mudah tergoda. Jadi saya yang niatnya enggak mau repot pindah pantai, justru paling semangat (maklum adanya tebengan membuat semuanya tampak mudah dan nagih).

Wediombo Surf Society (poto oleh @quiverz
Wediombo Surf Society (poto oleh @quiverz
Tentang WOSS

Pantai selalu menawarkan kemagisan. Keanggunan yang alami dengan komposisi yang sulit untuk ditandingi. Pasir putih selalu menjadi hal pertama yang wajib disentuh jika sudah mendekam di pantai. Yang kedua dan wajib adalah riak air yang dibawa ombak dari tengah laut. Sebuah magnet yang sulit untuk dihindari.

Siang itu Wediombo berhasil membuat saya merasakan sensasi yang berbeda dari kunjungan  sebelumnya. Bukan karena  sempat nyasar, bukan pula karena teman-teman baru yang mengelilingi namun karena pada hari itu untuk pertama kalinya saya bisa mencicipi yang namanya surfing. Di atas papan surfing saya bisa bersahabat dengan ombak.

Saya tidak bisa berenang, serius. Kadangkala takut pada ombok namun juga sangat ingin memeluknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun