Seperti kata David-san sang owner Nagoya yang senja itu menemani bangku Kompasiana.
Beliau dengan senyum khasnya sengaja hadir demi berbagi cerita tentang ramen dan Nagoya.Â
Jika bertahun-tahun atau berkali-kali saya datang ke sini hanya demi makan dan mengobati rindu, maka kali ini saya juga dibimbing maksudnya dibagi cerita tentang Jepang dan segala yang menerbitkan rindu.
Nagoya Fusion
Adalah sebuah kedai khas olahan masakan Jepang. Adalah tempat nongkrong yang nyaman, tidak terlalu berisik, tidak terlalu jauh pula TIDAK terlalu mahal.
Sebuah kedai dengan banyak cabang di berbagai kota ini bermula lahir dari sebuah rasa rindu. Alangkah hebatnya pesona sebuah kerinduan.
Dalam ceritanya yang diselingi tawa dan keramahan yang tidak terbantahkan, David-san bertutur jikalau ide awal melahirkan Nagoya Fusion adalah demi mengobatinya rindunya akan Jepang, sebuah negara dengan empat musim yang pernah ia tinggali.
"Saya selalu kangen dengan Jepang. Kebetulan Mama saya suka masak lalu saya mencoba untuk mengembangkan bumbu-bumbu. Kedai ini saya dirikan bersama 'mantan' pacar saya...."
Oh sweet banget; rindu dan cinta memang kekuatan dahsyat.
"... mantan pacar yang sekarang sudah resmi jadi teman hidup."
Duh saya sedang mendengarkan sejarah berdirinya kedai ramen atau perjalanan cinta? Tapi kenapa asyik dan menerbitkan kekaguman...