Yang lebih lucu, para "komentator kawakan" ini muncul di mana-mana. Mereka nggak tahu masalah kita, tapi berlagak kayak paham semuanya. Persis kayak komentator bola yang sibuk nyalahin pelatih tiap timnya kalah. Lagi stres makan cokelat? Salah strategi! Lagi makan malam dengan porsi lebih besar? Lini pertahananmu kebobolan! Bahkan kalau kita udah berusaha mindful sekalipun, masih ada aja yang ngomong, "Ah, percuma mindful kalau makannya masih begitu." Dan ya, komentar ini nyakitin kayak melihat STY dikritik habis-habisan, bahkan sampai dipecat gegara hasil di piala AFF nggak sesuai ekspektasi.
Masalahnya, kita sering kebawa drama komentar-komentar itu. Bukannya dengerin "suara" tubuh kita sendiri---yang sebenarnya tahu kapan lapar dan kapan kenyang---kita malah sibuk berusaha memuaskan para penonton di dalam dan di luar stadion. Akhirnya, pola makan jadi kayak tim yang main tanpa arah: bingung, nggak efektif, dan penuh tekanan. Jadi, kapan kita mulai jadi "pelatih" buat diri sendiri, fokus sama kebutuhan tubuh tanpa takut komentar orang lain?
C. Apa Itu Diet ala Mindful Eating?
Diet sering kali dianggap sebagai perjuangan melawan godaan makanan yang lezat. Padahal kita sering berhadapan dengan makanan yang menggoda selera, sementara pikiran kita sibuk dengan segala aturan dan larangan. Namun, ada sebuah cara yang lebih lembut dan lebih bijaksana untuk mendekati pola makan---cara yang melibatkan perhatian penuh pada setiap "kunyahan" yang kita nikmati. Itulah yang disebut dengan mindful eating.
Mindful eating bukan sekadar memilih makanan sehat, atau mengikuti pola makan tertentu. Ini adalah sebuah cara hidup, sebuah seni untuk menghargai setiap sensasi yang muncul saat kita makan. Dalam praktiknya, mindful eating mengajarkan kita untuk berhenti sejenak, menarik napas yang dalam, dan benar-benar merasakan makanan yang ada di hadapan kita. Bukankah sering kali kita makan outopilot, hanya karena kita terburu-buru atau sekadar mengikuti kebiasaan? Mindful eating mengajak kita untuk menghentikan rutinitas ini dan menghidupkan kembali hubungan kita dengan makanan yang kita santap.
Konsep ini berakar dari praktik mindfulness, sebuah teknik yang melibatkan perhatian penuh pada saat ini, di sini, dan tanpa menghakimi. Dalam konteks makan, ini berarti kita hadir sepenuhnya pada saat kita makan---merasakan tekstur makanan, menikmati rasa, mencium aroma, bahkan mendengarkan suara yang dihasilkan saat kita mengunyah makanan. Tanpa terburu-buru, tanpa gangguan dari televisi atau gadget, hanya kita dan makanan kita.
Lebih dari sekadar kebiasaan makan yang baik, mindful eating mengajarkan kita untuk menjadi lebih peka terhadap sinyal tubuh kita. Ketika kita makan dengan penuh perhatian, kita mulai lebih mudah mengenali kapan kita lapar dan kapan kita sudah kenyang. Kita belajar untuk tidak makan demi melawan kebosanan atau stres, tetapi karena tubuh kita benar-benar membutuhkan makanan itu.
Mindful eating juga mengajak kita untuk memperlakukan makanan dengan rasa hormat. Setiap kunyahan  menjadi penghargaan terhadap apa yang kita konsumsi. Tak hanya soal apa yang kita makan, tapi juga bagaimana kita memakan. Kita tidak hanya memberi perhatian pada kualitas bahan makanan, tetapi juga pada cara kita memperlakukan diri kita sendiri dan bahan makanan itu dalam proses makan tersebut.
Dengan cara ini, kita tidak lagi merasa terikat pada aturan diet yang ketat atau menu-menu yang membosankan. Diet ala mindful eating lebih mengarah pada pengalaman yang membebaskan---membebaskan kita dari rasa bersalah yang sering datang setelah makan, atau dari ketakutan terhadap makanan tertentu. Kita hanya fokus pada satu hal: menikmati makanan dengan penuh rasa syukur dan kesadaran.
Diet ini bukan tentang mencapai angka tertentu di timbangan atau mengikuti mode makanan terbaru. Ini tentang hubungan kita dengan tubuh kita, dan dengan dunia sekitar kita, khususnya dengan makanan yang sedang  kita santap. Dan yang paling penting, mindful eating mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen makan, sebagai sebuah pengalaman yang penuh makna.
D. Langkah-Langkah Sederhana Diet ala Mindfull Eating