Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lelaki Sunyi

29 Agustus 2021   11:02 Diperbarui: 29 Agustus 2021   12:46 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan lelaki itu pun terus menari dan menari hingga terjerembab di tanah.

Suara sakral Innalillahi Wa innalillahi dari mulut para warga menandai akhir kehidupannya di dunia. Tak ada tangisan. Tak ada kedukaan. Tak ada kenestapaan. Tak ada sama sekali.

Dan diatas pusaranya tak tertulis namanya aslinya. Hanya tertulis anak muda dengan tanggal kematian tanpa tanggal lahir. Sementara dikejauhan seorang wanita setengah tua menangisi kepergiannya tanpa mampu mendekat. 

Suasana pemakaman makin menyepi seiring perginya beberapa penghantar yang mulai menghilang dari areal pemakaman itu. Sunyi mulai menampak diareal pemakaman umum itu. Ya, hanya kesunyian yang kini menjadi sahabatnya. 

Toboali, minggu, 29 Agustus 2021

Salam sehat dari Toboali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun