" Aku tak pernah berzakat,"
" Aku tak pernah membaca Al-Quran,"
" Aku tak pernah berbuat baik,"
" Aku tak pernah bersedekah,"
" Lalu kenapa engkau berada dalam keranda mayat ini," tanya suara itu.
" Mereka, orang-orang Kampung itu menganggap aku telah mati,"
" Tapi engkau merasa belum mati," suara itu berdesis lagi.
" Iya. Karena selama hidup di Kampung, aku selalu berbuat kejahatan kepada mereka, orang-orang Kampung itu,"
" Aku tak pernah menebar kebaikan bagi mereka. Aku selalu menebar kejahatan untuk mereka,"
" Tapi aku diperintah untuk mencabut nyawamu. Kuburanmu sudah digali," suara itu kembali terngiang dalam gendang telinganya.
" Aku belum mau mati. Aku belum mau mati. Aku masih bernafas," jerit lelaki itu.