Rembulan menyinari alam semesta dengan sinar terangnya. Dilangit, kerlap kerlip bintang menambah keindahan malam. Dirumah pak Besar, berbagai jenis mobil keluaran terbaru keluar masuk.Â
Dan bagi warga Desa, aktivitas lalu lalangnya mobil ke rumah Pak Besar seperti malam ini sudah lazim. Maklum Pak Besar adalah pejabat tinggi. Wajar bila banyak orang datang berkunjung ke rumah besar itu.
Saat tengah malam, disaat para warga Desa sedang asyik bermimpi tentang masa depan, mereka dikejutkan dengan adanya informasi yang beredar, bahwa Pak Besar di tangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Dalam kegiatan OTT itu, KPK membawa puluhan amplop besar berwarna kuning dari rumah Pak Besar.
Kekagetan warga akhirnya terjawab saat mereka melihat berita dari televisi  yang memperlihatkan wajah Pak Besar saat ditangkap KPK di rumahnya dengan barang bukti belasan amplop besar kuning yang dibawah petugas KPK.
"Dari depan rumah Pak Besar, dapat kami laporkan bahwa semalam KPK melakukan kegiatan OTT terhadap seorang pembesar daerah di rumahnya di kawasan Desa. Dalam kegiatan itu KPK menyita belasan amplop besar berwarna kuning yang diduga uang gratifikasi dari para rekanan Pemda untuk Pak Besar. Demikian," lapor seorang reporter televisi.
Para warga Desa hanya terdiam melihat berita itu. Tak ada narasi yang keluar dari mulut mereka. Tak ada lagi puja puji untuk Pak Besar. Tak ada narasi sanjungan untuk kedermawanan Pak Besar. Tak ada sama sekali. Semua hanya terdiam. Membisu. Bahkan suara televisi pun tak terdengar lagi ditelinga mereka. (Rusmin)
Toboali, April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H