Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Ada Amplop Besar di Rumah Pembesar

9 April 2020   01:23 Diperbarui: 9 April 2020   12:31 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pak Besar. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW\)

Rembulan menyinari alam semesta dengan sinar terangnya. Dilangit, kerlap kerlip bintang menambah keindahan malam. Dirumah pak Besar, berbagai jenis mobil keluaran terbaru keluar masuk. 

Dan bagi warga Desa, aktivitas lalu lalangnya mobil ke rumah Pak Besar seperti malam ini sudah lazim. Maklum Pak Besar adalah pejabat tinggi. Wajar bila banyak orang datang berkunjung ke rumah besar itu.

Saat tengah malam, disaat para warga Desa sedang asyik bermimpi tentang masa depan, mereka dikejutkan dengan adanya informasi yang beredar, bahwa Pak Besar di tangkap KPK dalam operasi tangkap tangan. Dalam kegiatan OTT itu, KPK membawa puluhan amplop besar berwarna kuning dari rumah Pak Besar.

Kekagetan warga akhirnya terjawab saat mereka melihat berita dari televisi  yang memperlihatkan wajah Pak Besar saat ditangkap KPK di rumahnya dengan barang bukti belasan amplop besar kuning yang dibawah petugas KPK.

"Dari depan rumah Pak Besar, dapat kami laporkan bahwa semalam KPK melakukan kegiatan OTT terhadap seorang pembesar daerah di rumahnya di kawasan Desa. Dalam kegiatan itu KPK menyita belasan amplop besar berwarna kuning yang diduga uang gratifikasi dari para rekanan Pemda untuk Pak Besar. Demikian," lapor seorang reporter televisi.

Para warga Desa hanya terdiam melihat berita itu. Tak ada narasi yang keluar dari mulut mereka. Tak ada lagi puja puji untuk Pak Besar. Tak ada narasi sanjungan untuk kedermawanan Pak Besar. Tak ada sama sekali. Semua hanya terdiam. Membisu. Bahkan suara televisi pun tak terdengar lagi ditelinga mereka. (Rusmin)

Toboali, April 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun