" Soal apa ya, pak Sekdes," tanya lelaki tua itu.
" Pak Presiden mau ketemu Mbah," jawab pak Sekdes.
" Ha...!!! Mau ketemu saya," ucapnya setengah tak percaya.
" Benar sekali. Minggu depan Pak Presiden mau ketemu Mbah. makanya skarang kita ke rumah Mbah. Ada Pak Camat di sana," ajak Pak Sekdes.
Hanya dalam hitungan menit, keduanya sampai di rumah Mbah Jokowi. Ramai sekali. Petugas berpakaian dinas tampak memenuhi rumah Mbah Jokowi. Ada utusan Pak Bupati.
" Mbah. Pak Presiden mau ketemu Mbah. Maka kami diperintahkan pak Gubernur untuk mengatasi segala sesuatunya. Termasuk memperbaiki rumah Mbah. Dan membuat WC dan kamar mandi. Pak Presiden mau menginap di rumah Mbah," jelas utusan Pak Bupati. Lelaki tua yang akrab dipanggil Mbah Jokowi cuma terdiam.
***
Kesibukan di rumah Mbah Jokowi dalam seminggu ini terlihat sangat sibuk bahkan super sibuk. Beberapa bagian rumah Mbah Jokowi yang tak layak diganti. Atap rumah yang bocor diganti seng baru. Rumah juga di cat sehingga terlihat agak menarik dan tidak kumuh. Siang malam orang-orang bekerja di rumah Mbah. Sebuah kesibukan yang luarbiasa.Â
Hari yang dinantikan telah tiba. Mbah Jokowi tampak kikuk dengan rumah baru dan baju barunya. Lelaki tua itu tampak asing dengan yang terjadi atas dirinya. Apalagi dalam tiga malam ini rumahnya dijaga ketat oleh petugas berpakaian preman yang selalu stand by di sekitar rumahnya. tetangga yang mau bersilahturahmi ke rumah Mbah pun diperiksa.
Dari kejauhan sudah terdengat sirene mobil yang menandakan Pak Presiedn telah mendekat areal rumah Mbah. dari dalam mobil berflat RI 1 sesorang lelaki berpakaian putih tampak keluar dari mobilnya. Senyum ditebarkannya. Para warga yang tengah menunggu di rumah Mbah Jokowi berebut bersalaman dengan Pak Presiden. bahkan ada warga yang mendapat sesuatu dari Pak Presiden.
" Mbah yang bernama Jokowi," tanya Pak Presiden sambil menyalami tangan Mbah Jokowi.