Mohon tunggu...
Rusmin Sopian
Rusmin Sopian Mohon Tunggu... Freelancer - Urang Habang yang tinggal di Toboali, Bangka Selatan.

Urang Habang. Tinggal di Toboali, Bangka Selatan. Twitter @RusminToboali. FB RusminToboali.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Lelaki Istimewa

10 April 2016   22:02 Diperbarui: 10 April 2016   22:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku heran dengan Calog. Kok selalu mengkritik kebijakan Anda sebagai pimpinan dinas," kata seorang warga saat bertemu Cagal di kantornya.

"Itu sangat wajar dan harus. Calog selalu memberikan nutrisi kepada saya berupa kritik sehingga saya menjadi sehat dalam menjalani posisi sebagai pimpinan di Dinas ini. Kalau tak ada kritik dari dia maka saya sudah lama di penjara karena tergiur dengan uang dan kekuasaan," jawab Cagal dengan narasi tenang dan berwibawa.

"Jadi Anda tak benci dan sakit hati atas kritik yang dilontarkan Calog,' tanya warga itu.

"Kenapa saya benci dan sakit hati? Apa yang disampaikan Calog dalam tulisannya fakta dan mengingat saya untuk tidak main-main dengan jabatan ini. saya justru berterima kasih karena sebagai sahabat dia masih mengingatkan saya," jawab Cagal dengan wajah sumringah.
"Demikian pula yang dinasehatkan Calik, sangat berguna bagi saya sebagai pengemban amanah di Dinas ini. tak ada yang istimewa dari semua narasi yang mareka sampaikan. Biasa-biasa saja bagi saya. Malah saya bersyukur mareka sebagai sahabat mengingatkan saya." sambung Cagal. Dan mati kartu lah warga itu.

Matahari pun bersinar dengan tetap berkalungkan kabut asap buatan dari tangan-tangan jahil yang haus kuasa.

Gagal menuaikan api dalam naluri Cagal, warga berusaha untuk kembali menaburkan api dalam jiwa Calog. namun usaha warga ini kembali menemui jalan buntu.

"Saya amat kenal dengan karakter sahabat saya Cagal. Tak mungkin beliau mau bermain api dengan jabatannya. Saya tahu di diamanahkan pimpinannya sebagai pimpinan Dinas karena kemampuannya memang sudah teruji. Kepiawaiannya dalam bekerja sudah terbukti. Kinerjanya sangat baik dalam mengangkat harkat dan martabat daerah ini," jawab Calog.

"Jadi anda tidak percaya dengan data yang saya sodorkan ini," lanjut warga itu.

"Sangat tidak percaya sama sekali. Karena sebelum anda memberikan data ini saya sudah sodorkan data ini kepada kepada Cagal. Dan memang tak terbukti adanya adanya pemotongan 30 persen dana perjalanan dinas pegawainya," jelas Calog kepada warga itu. Warga itu pun malu. Ada kekecewaan yang terselip dalam raut wajahnya yang berkalungkan api.

Bagi ketiga lelaki itu, hubungan persahabatan memang tak harus diukur dengan saling berbasa basi dan saling membantu. Dukungan yang datang dari sahabat apakah itu dalam bentuk kritik, saran dan nasehat adalah sesuatu yang harus diikat dalam menjalin tali persahabatan yang hakiki sehingga tak ada kata dusta dalam persahabatan. Ketiganya sangat menyadari bahwa dalam tiga kepala tak selalu sama dalam memandang sebuah persoalan. Walaupun dalam titik tertentu mareka memiliki kesamaan dalam melihat permasalahan.

"Saya mengkritik Cagal agar dia amanah dalam memegang jabatan. Dan sebagai seorang sahabat saya malu kalau sahabat saya dipenjara karena terlena dengan kekuasaan dan buaian narasi manja dari orang-orang yang memang tak tulus menjalin persahabatan dengan dirinya. Saya amat malu kalau sahabat saya itu tak mampu bekerja dengan kinerja yang baik. Dan saya juga turut bersalah kalau membiarkan sahabat saya hanyut dalam kerja yang tak baik dan merugikan daerah dan bangsa ini," ungkap Calog dalam sebuah percakapan dengan beberapa pengunjung Warkop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun