Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum Sesi Recovery-Bab 23

6 Juli 2020   01:04 Diperbarui: 6 Juli 2020   01:40 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak ada satupun yang membantah. Salah seorang di antaranya yang dari logatnya terlihat sangat British menyahut pelan.

"Saya akan menghubungi Sang Eksekutor."

Sang Chairman mengangguk. Matanya kembali lekat pada lukisan Black Death.

-----

Di tempat lain lagi. Di sebuah ruangan besar yang berada di sebuah gedung tua di Zurich, seorang wanita paruh baya duduk dikelilingi oleh 6 orang yang terdiri dari berbagai ras. Tidak ada satupun yang sama. Ada lelaki Kaukasian. Seorang perempuan China. Pria Arab. Seorang pria Latino. Lelaki bertampang keras yang kelihatannya berasal dari Afrika. Dan seorang laki-laki bertampang Asia Tengah atau Turki.

Wanita paruh baya itu yang terlihat jelas dari wajah dan logatnya berasal dari Amerika Serikat bagian selatan, berkata dengan ketus.

"Pandemi ini tidak boleh berhenti! Tim Dokter Adli itu bisa mengacaukan semua rencana! Chaos tidak akan terjadi di seluruh dunia jika mereka berhasil menemukan serum bagi Virus Es dan Bakteri Tropis!"

Pria Arab itu mengangkat tangannya.

"Step Mother benar. Tapi menurutku biarkan Organisasi yang melakukannya. Bukankah tujuan mereka sama dengan kita?"

Wanita yang disebut Step Mother menggelengkan kepala.

"Organisasi berkali-kali gagal mencegah mereka. Kita harus bertindak lebih keras mulai sekarang. Kerahkan orang-orang kita di seputaran Mongolia! Tak lama lagi mereka akan muncul di sana untuk menembus Fasilitas Gobi. OWC harus lebih depan dari Organisasi!"

Bogor, 17 Mei 2020

* * ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun