Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum-Bab 45

13 Mei 2020   10:10 Diperbarui: 13 Mei 2020   10:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akiko memberi tanda kepada Andalas dan Cecilia agar keluar ruangan.

Keduanya beranjak, membuka pintu, dan menyusuri selasar rumah sakit sampai bagian resepsionis ruang rawat ini. Tentu Andalas tidak mau melepaskan pandangan dari pintu kamar Akiko. Di lorong tidak jauh dari pintu, mereka melihat 2 orang Jepang bertubuh tinggi berdiri tegap menunggu. Hmm, pengawal Hitoshi Nakamura. Andalas mengenali salah satunya sebagai Isamu. Tapi Isamu tidak mengenalinya.

"Ayah benarkah? Benarkah ayah tidak ada hubungan dengan Organisasi?"Akiko menatap tajam mata ayahnya.

Hitoshi Nakamura lagi-lagi mengambil nafas panjang. Menghadapi putrinya ini memang sangat rumit.

"Iya untuk menggagalkan misi Dokter Adli Aslan. Tapi tentu tidak untuk menghalangimu."

Hitoshi Nakamura menjawab dengan lebih rumit.

Bogor, 21 April 2020

* * * * *****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun