"Ayah akan membawamu pulang ke Jepang. Kalau melihat keadaanmu, besok kita bisa berangkat."Akiko mendadak kaku.
"Tidak ayah! Masih ada hal yang harus kuselesaikan bersama Cecilia dan Andalas."
Wajah Hitoshi Nakamura mengeras begitu nama Andalas disebut. Putrinya ini dari dulu sangat keras kepala. Dia sama sekali tidak akan bisa memaksanya.
"Ayah tak keberatan kau bersama gaijin yang ini. Tapi dengan dia....?"Hitoshi menatap Cecilia dan menganggukkan kepala tapi menghindari beradu pandang dengan Andalas. Suasana kembali memanas.
Akiko mengerutkan keningnya. Perkenalan ayahnya dan Andalas nampaknya bukan sekedar kasar. Tapi bisa jadi telah disertai kekerasan. Mengingat latar belakang keduanya.
"Ayah, aku sedang menyelesaikan misi bersama Cecilia dan Andalas. Aku tidak melihat mereka gaijin atau tidak, karena hanya dengan merekalah misi ini akan bisa diselesaikan. Kami memulainya bersama. Kami juga akan mengakhirinya bersama-sama."
Hitoshi Nakamura menatap mata putrinya dengan penuh kasih sayang. Benar-benar keras kepala!
"Kau boleh melanjutkan putriku. Tapi lain kali kau harus sangat hati-hati. Perempuan pelempar bom itu termasuk dalam jaringan teroris One World Consortium. Teroris global yang menginginkan tatanan baru di dunia."
Akiko, Cecilia, dan bahkan Andalas tersentak kaget. One World Consortium? Apa lagi itu?
Seperti tahu apa yang ada dalam pikiran ketiga orang itu, Hitoshi Nakamura menjelaskan.
"Mereka baru beberapa hari yang lalu mendeklarasikan diri. Konsorsium ini terdiri dari berbagai organisasi teroris di seluruh dunia. Kecuali beberapa yang tidak mau bergabung seperti Chechen, IRA, dan Taliban."