Andalas mencatat semua dalam hati. Ini informasi baru. One World Consortium? Dia tak bisa membayangkan betapa dahsyatnya kekuatan organisasi baru ini. Untunglah 3 yang disebutkan tadi tidak ikut bergabung.
"Ayah tahu kenapa mereka menyerang kami? Tindakan mereka cukup nekat! Mereka melempar bom di bandara!"Akiko meringis. Merasa bodoh dan kurang waspada.
Hitoshi Nakamura menggenggam tangan putrinya.
"Ayah tidak tahu alasan mereka. Mungkin ada sesuatu yang diincar dari kalian. Senjata, narkoba, atau apa begitu? Jangan khawatir Akiko. Beberapa orang anak buah Ayah sedang mengejar Helda. Tidak ada seorangpun yang boleh melukai anak Hitoshi Nakamura!"
Tokoh besar Yakuza itu mengepalkan tangan sambil melirik Andalas. Suara dari ancaman itu terdengar dingin mengiris-iris. Cecilia yang mendengar merasa cukup gentar. Sedangkan Andalas tetap dengan raut muka dinginnya. Meski dia tahu ucapan itu juga ditujukan terhadap dirinya.
"Baiklah putriku. Ayah tidak akan mungkin bisa memaksamu pulang ke Jepang. Tapi bisakah Ayah meminta Isamu untuk selalu mengawalmu?" Akiko langsung menggelengkan kepala. Isamu adalah anak buah ayahnya yang paling tangguh dan terpercaya. Isamu selalu menjaga ayahnya di manapun berada. Akiko yakin Isamu sekarang ada di balik pintu kamar.
Hitoshi Nakamura tahu persis apa jawaban putrinya. Dia hanya mencoba tadi.
"Tuan Nakamura, apakah tuan ada hubungan dengan Organisasi?"Cecilia bertanya dengan suara lirih.
Hitoshi Nakamura membelalakkan matanya yang sipit. Dia tidak suka pertanyaan ini tapi mau tak mau harus menjawab.
"Dulu iya. Sekarang tidak."
Cecilia dan terutama Andalas mengerutkan kening. Mungkinkah dedengkot Yakuza ini berbohong karena ada putrinya? Cecilia tidak melanjutkan pertanyaannya karena kasihan kepada Akiko. Andalas juga tidak mau. Dia bisa mencari sendiri jawabannya.