Helsinki, 60 10 15 N, 24 56 15 E
Haartman Hospital
Cecilia terpaku bingung. Senang melihat Akiko nampak sangat bergembira dengan kedatangannya ayahnya. Tapi juga kaget melihat ekspresi Andalas yang mengejutkan.
"Andalas!"Hitoshi Nakamura berseru lirih namun tak kalah garang. Tangannya meraba pinggang. Sebilah Wakizhasi ada di sana.
Andalas tak mau kalah. Tangannya juga masuk dalam saku jaketnya. Sebilah Mandau pendek juga ada di sana.
"Heiiii! Kalian kenapa?" Akiko sekarang yang berteriak kebingungan. Ayahnya dan Andalas telah saling mengenal? Sepertinya iya. Dan itu sebuah perkenalan yang kasar nampaknya.
Hitoshi menghela nafas panjang lalu mendekati putrinya. Akiko memeluk ayahnya yang datang mendekat dengan erat. Sudah lama sekali dia tidak bertemu ayahnya semenjak memulai perjalanan dengan Hantaa 01 beberapa bulan yang lalu.
Hitoshi membalas pelukan putri satu-satunya itu lalu memeriksa bahunya yang terluka. Mengeluarkan botol berisi obat-obatan tradisional kuno dari Jepang. Menumpahkan 2 butir dan menyerahkan kepada Akiko berikut segelas air. Semua dilakukan dalam diam. Sambil sesekali melirik Andalas dengan waspada.
Andalas mundur menjaga jarak dengan Hitoshi. Wajahnya yang sedingin es tak bisa ditebak. Tapi gesturnya menunjukkan lelaki itu juga memasang sikap waspada.
Akiko duduk dan menatapnya ayahnya dengan wajah gembira.
"Ayah tahu darimana aku di rumah sakit?"
Hitoshi kembali melirik ke arah Andalas.