"Untuk apa? Kau dapat order membunuh mereka?"
"Iya."
"Pasti bayarannya super tinggi. Siapa?"
"Aku sendiri."
Kembali Si Konsultan tercengang. Algojonya ini memang sangat pemilih. Dia tidak sembarangan membunuh. Dia hanya membunuh para pembunuh.
"Kau tidak akan bisa menemukan mereka secara langsung. Mereka hidup di benteng Alamo yang meskipun CIA gabung dengan MI6 dan GRU sendiri tidak akan bisa menembusnya. Mulailah dengan Sang Eksekutor."
"Di mana dia?"
"Dublin, Grozny, Qandahar, Mogadishu, Kolumbia."
"Markas besar?"
"Organisasi bergerak seperti bayangan. Cayman Islands, Hawaii, Malta, Maladewa, Madagaskar, Indonesia. Selalu di pulau. Mudah mobilisasi helikopter, pesawat, yach, kapal selam."
Si Konsultan menyendok kuah di mangkuk mienya. Andalas termenung sejenak. Ini pekerjaan 1 batalyon pasukan.