Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Serum - Bab 9

16 April 2020   06:58 Diperbarui: 16 April 2020   07:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Voyager monitor Hantaa 05...dicopy...kami akan buang sauh di sini just in case...over and out!"

Kapten Hikaru menjadi lebih lega. Meskipun kapal pemburu paus banyak tidak disukai oleh kapal lain tapi dalam situasi emergency semua pelaut di manapun pasti bersedia saling memberi pertolongan.

Saat jarak Hantaa 05 dengan Hantaa 01 semakin dekat. Terlihat jelas sekali kalau Hantaa 01 memang benar-benar seperti kapal hantu. Bahkan di anjungan nahkoda sama sekali tidak terlihat manusia. Kapten Hikaru mulai cemas.

Awak kapal Hantaa 05 bergerak cepat menggandeng Hantaa 01. Dengan ketrampilan tinggi, para awak Hantaa 05 berhasil memasang sebuah tangga hidrolik yang menghubungkan Hantaa 05 dengan Hantaa 01. Mualim Hantaa 05 bernama Ichiro memimpin anak buahnya menyeberang setelah terlebih dahulu memasang individual safety pada crane yang terhubung dengan tangga hidrolik.

Kapten Hikaru memonitor pergerakan semua anggotanya melalui kamera yang terpasang di helm mereka.

Mualim Ichiro yang mendarat paling depan di geladak Hantaa 01 terhenyak kaget bukan main melihat kondisi Hantaa 01 yang porak poranda. Kapal ini seolah-olah baru pulang dari perang dunia ke 2. Kami-sama...

Mualim Ichiro bergerak hati-hati di antara barang-barang yang berserakan. Naik ke anjungan kapal dan tidak ada siapa-siapa di sana. Alat komunikasi masih berfungsi. Juga layar-layar monitor itu masih menyala. Mualim Ichiro meneliti satu demi satu layar monitor.

Tidak ada siapapun terlihat di mana-mana.

Mualim Ichiro sangat cerdas. Dia memberi isyarat agar semua mengikutinya. Mereka menuruni tangga menuju klinik.

Begitu sampai di anak tangga terbawah nyaris saja Ichiro terjatuh. Kakinya tersandung sesuatu. Ichiro hampir menyumpah-nyumpah dan niat itu diurungkannya seketika begitu melihat yang menghalangi jalannya adalah.... tubuh manusia!

Mayat! Mayat berserakan di lorong ini. Semuanya tewas dalam kondisi aneh dan mengenaskan. Tubuh dan wajah berubah warna biru pekat. Dan leher mereka rata-rata patah atau tersayat. Gila! Monster macam apa yang bisa membunuh sekeji ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun