Jawabannya tetap sederhana. Saya tetap tidak akan membuat kerangka. Biarlah saya mengulang bacaan berkali-kali. Karena manfaatnya ternyata lebih banyak dibanding mudaratnya. Proofreading, editting, dan sinkronisasi, adalah benefit yang tak diduga dengan tidak membuat kerangka.
Paling penting bagi sebuah tulisan panjang semacam novel adalah jangan sampai berjeda lama. Dengan alasan apapun!
Jeda yang lama membuat kita banyak kehilangan jejak. Mungkin sudah tertutup pasir dari anasir-anasir lain yang kita pikir, atau dihanyutkan lumpur pekat kegiatan yang sama sekali tidak berkaitan.
Jadi Bagaimana?
Tidak bagaimana-bagaimana. Saya hanya mencoba berbagi kisah tentang menulis tanpa kerangka yang tidak tahunya sangat bermanfaat bagi saya.
Bagi rekan-rekan pembaca, silahkan menentukan sendiri mana yang terbaik untuk anda. Apakah terlebih dahulu membuat kerangka, atau berbuat sedikit gila dengan tidak merencanakannya.
Bagi saya, benak dan otak yang merdeka adalah segalanya.
Bogor, 29 Februari 2020