Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Manusia Serigala

11 Maret 2019   12:45 Diperbarui: 11 Maret 2019   13:13 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serentak mereka berhamburan menuju arah suara jeritan. Dan kembali mereka disuguhkan pemandangan mengerikan!

Shinta tergeletak di ranjang dengan kondisi mengenaskan. Lehernya mengalirkan darah dan dadanya terbuka dengan luka lebar. Jantungnya hilang!

Warga desa yang mendengar keributan di dalam rumah berebutan masuk. Menyaksikan mahasiswi KKN itu telah tewas dengan kondisi sama dengan korban lainnya.

Pak Masto termangu sendirian di halaman belakang rumah. Pikirannya menjadi demikian masgul. Bukankah manusia serigala itu telah mati? atau...?

Belum sempat menyimpulkan apapun, mendadak Pak Masto merasakan sebuah bayangan menyergap tubuhnya. Merasakan lehernya terbuka dan dadanya robek besar. Mata Pak Masto yang langsung kehilangan cahaya itu terbelalak kosong.

Tanpa sempat menyaksikan Rama berdiri di hadapannya sambil menggenggam jantungnya.

----
Jakarta, 11 Maret 2019

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun