"Tentu Citra," Raja menjawab tegas.
"Hmm, baiklah. Ini akan sedikit sakit." Citra melepas cincin dari jari manis tangan kiri Raja. Memindahkannya ke jari manis tangan kanan. Matanya terpejam. Bibirnya terlihat bergerak-gerak. Menggumamkan bahasa yang tak dimengerti Raja.
Awalnya Raja hanya merasakan hawa hangat mengalir dari tangan Citra. Makin lama rasa hangat itu makin panas, sangat panas, luar biasa panas! Raja yakin jari manisnya pasti melepuh karena terbakar. Â
Raja menggigit bibirnya menahan rasa sakit yang teramat sangat di jari manisnya. Keringat sebesar jagung mengalir di pelipisnya. Matanya berkunang-kunang. Kepalanya terasa begitu berat. Dan tiba-tiba semuanya selesai. Raja tidak lagi merasakan sakit. Citra melepas genggaman tangannya dan mengangkat tangan Raja di hadapan pemuda itu.
Raja terbelalak. Cincin pemberian tetua itu lenyap! Di jari manisnya hanya terdapat bekas cincin melingkar berwarna kehitaman. Seperti sebuah tato permanen. Citra menghapus peluh di dahinya.
"Cincin itu sudah menyatu dengan dirimu Raja. Ada dalam tubuhmu untuk melindungimu."
Raja tercenung. Semakin dalam dia masuk ke dua dunia yang ganjil ini.
----
Hoa Lie dan Feng Siong kebingungan tak tahu mesti berbuat apa. Mereka sekarang dikepung makhluk mistis pulau Bali yang mengerikan ini. Bau amis menguar di sekitar mereka. Bau itu berasal dari darah yang terus menetes di taring-taring menyeringai Leak-leak itu.
Didahului isyarat geraman rendah dari dalam rumah, Leak-leak itu menyerang dengan brutal Hoa Lie dan Feng Siong. Kepala-kepala tanpa tubuh yang mengerikan itu menyasar leher untuk diserang. Kedua utusan dari negeri Cina itu menghindar sebisanya. Berlompatan kesana kemari sambil coba menggunakan senjatanya masing-masing untuk bertahan.
Tapi ini urusan klenik. Mana mungkin senjata seperti pedang, piaw, pistol, dan semacamnya bisa menanggulangi serangan makhluk mistis?