Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Negeri Tulang Belulang (Sungai Raksasa)

18 Juni 2018   22:16 Diperbarui: 18 Juni 2018   22:21 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tet ikut menyela," aku sepakat dengan Rabat.  Jika tadi itu gempa, paling tidak satu dua pohon pasti ada yang tumbang.  Lihat! Pohon besar yang sudah mati itupun tidak tumbang atau patah."

Semua orang mengangguk paham.  Tapi itu tadi apa?  itulah yang berkecamuk dalam pikiran mereka sekarang.

Jawabannya ternyata kontan!  Guncangan dahsyat tadi ternyata membuat tanah retak.  Sehingga tercipta sebuah lubang memanjang terpampang tak jauh di hadapan mereka.  Satu hal yang membuat mereka terguncang bukanlah lubang itu.  Tapi apa yang ada di dalamnya.

Beberapa benda asing berkilauan tercecer di lubang panjang itu.  Tet lah yang pertama berlari menghampiri.  Sebagai ahli biologi dia sudah bisa menduga itu apa.  untuk meyakinkan diri, diambilnya salah satu dan dibawanya.

"Kalian tahu ini apa?"  Tet bertanya sambil mengacungkan benda segilima di tangannya.

Semua mendekat.  Memperhatikan.  Ada yang menyebut perisai, potongan dinding pesawat, dan logam mulia.

Tet yang masih terhenyak dengan penemuan itu melempar benda itu ke tanah.

"Itu sisik!  Sisik besar dari binatang raksasa.  Mungkin sejenis ular.  Anakonda!"

Gantian semua yang terhenyak.  Gila! Sisik sebesar itu pasti milik ular raksasa!  Ran melepaskan pengaman senapan.  Berjaga-jaga.  Meski tahu persis itu rasanya akan percuma saja.

"Kita harus cepat kawan.  Ular raksasa itu pasti tidak jauh dari sini.  Aliran sungai menuju arah sebaliknya.  Ayo kita pergi!"  Ran memberi komando.

Tanpa harus diperintah untuk kedua kalinya, empat teman yang lainnya setengah berlari meninggalkan tempat itu.  Tidak ada yang mau masuk menu ular raksasa hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun