Perjalanan dilanjutkan. Â Medan yang dilalui makin lama makin curam. Â Tapak sungai kecil itu berakhir di bibir ngarai terjal. Â Kira-kira lebih dari 100 kaki. Â Dan itu belum berakhir sampai di situ. Â Di bawah sana mengalir sebuah sungai agak besar yang menjatuhkan airnya di ngarai lebih dalam lagi berupa air terjun. Â Tidak kelihatan dari sini. Â Tertutup kabut yang sangat tebal.
Kelima team ekspedisi saling pandang. Â Tidak mungkin bagi mereka menuruni tebing tegak lurus ini. Â Terlalu berbahaya. Â Berputar adalah satu-satunya cara. Â Kali ini Ran memimpin.
Para penyintas yang terdampar itu berjalan tersaruk-saruk. Â Mencari aliran sungai lain untuk ditelusuri. Â Mereka sepakat memanfaatkan waktu siang untuk berjalan. Â Mendekati petang barulah mereka akan mencari tempat untuk beristirahat.Â
Dan sampailah juga mereka di penghujung hari. Â Ran menemukan sebuah tempat datar yang cocok untuk mendirikan tenda. Â Mereka berbagi tugas. Â Ada yang mencari air. Â Mengumpulkan ranting kering. Â Memasak. Â Dan berjaga-jaga tentu saja.
Malam itu semua berkumpul melingkari api unggun.  Ran sengaja membuat api cukup besar untuk menghindari binatang-binatang berbahaya.  Tidak ada perbincangan selama makan.  Perasaan mereka masih begitu rushing. Hari ini mereka menghadapi situasi mencekam berturut-turut.  Musibah pesawat.  Perjalanan berat di hutan.  Dan terutama, menyaksikan pertarungan 2 binatang aneh yang tidak tercatat di buku ilmu pengetahuan.  Belum lagi, mereka tidak bisa memastikan sesungguhnya di mana mereka terdampar.
-----
Tidak ada juga yang bisa tertidur cepat meski mereka sangat kelelahan. Â Semuanya masih berkumpul di sekitar api unggun. Â Berlarian di lamunan masing-masing. Â Apalagi yang harus mereka hadapi esok hari.
Koaaakkkkkkkk....koaakkkkkkkkkk....wusssssssssssss
Suara kepak sayap keras dan jeritan melengking tinggi memenuhi udara di seputaran team ekspedisi. Â Kontan semuanya tersentak berdiri. Â Waspada. Â Sekaligus juga ketakutan. Â Suara itu begitu mendebarkan jantung. Â Mengerikan!
Ran mengokang senjatanya. Â Siap menembakkan peluru bagi apa saja yang mengancam mereka.Â
Koaaakkkkkkkk....koaakkkkkkkkkk....wusssssssssssss.....brukkkkkkkkkkkkkk