-----
Lelaki itu mantan narapidana kasus terorisme yang keluar dari bui. Â Lulusan pesantren yang salah tempat dan waktu ketika sebuah bom meledak di sebuah hotel besar. Â Mudah sekali untuk menuduh seorang yang berkopiah dan berjenggot yang tertangkap kamera CCTV pas saat ledakan terjadi. Â Meski lelaki itu berulang-ulang mengatakan dia adalah vokalis sebuah band indi dan caranya berpakaian adalah ciri khasnya sendiri.
Proses peradilan terjadi. Â Tak ada simpati. Â Tak ada kekuatan saksi. Â Lelaki itu menghabiskan sebagian hidupnya di penjara. Â Tanpa bisa apa-apa untuk membela diri.
Perempuan itu adalah kekasih yang dinikahinya di Yogyakarta tepat seminggu sebelum malapetaka itu terjadi.Â
-----
Kontan saja perempuan itu lalu seolah dipingit oleh keluarganya. Â Tak sudi punya mantu teroris, begitu kata ayahnya yang petinggi tentara. Â Sementara ibunya hanya menangis terisak-isak waktu mengetahui putrinya berbadan dua tiga bulan setelahnya.
Tidak ada acara menjenguk lelaki yang suaminya itu. Â Ayahnya dengan ketat menjaga. Â Begitupun ketika perempuan itu melahirkan bayinya. Â Semua dirahasiakan oleh keluarganya. Â Perempuan itu diasingkan di sebuah resor tersembunyi di kota Malang.
Lelaki itu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Â Yang dia tahu hanya bahwa istrinya dilarang keras untuk menemuinya. Â Baik sewaktu di penjara maupun setelah dia bebas 3 tahun kemudian karena ternyata tidak terbukti bersalah dan dalang yang sesungguhnya tertangkap. Â Lelaki itu tahu semua dari surat istrinya yang sempat lolos dan terkirimkan sebanyak 2 kali.
Lelaki itu tahu bahwa dia mempunyai seorang putra yang dilahirkan saat dia di penjara. Â Dengan uang pinjaman dari kakaknya, begitu keluar dari penjara, lelaki itu berniat datang ke Surabaya. Â Tiket kereta sudah di tangan. Â Diapun sudah duduk di ruang tunggu. Â Tapi lelaki itu sadar bahwa belum tentu dia bisa diterima keluarga istrinya.Â
Lelaki itu takut anak istrinya akan diusir kalau dia nekat datang. Â Bagaimana nasib mereka nantinya sementara dia masih lontang lantung tidak bekerja. Â Tidak satupun perusahaan mau menerimanya sebagai karyawan karena dia bekas narapidana.
------