Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara Seruling Dini Hari

2 Juni 2017   23:12 Diperbarui: 2 Juni 2017   23:28 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sang kakek juga selalu berpesan.  Dalam nada seruling yang diajarkan kepada cucunya, ada berbagai nada yang bisa membuat kerinduannya pada sang ayah dan sang ibu bisa tersampaikan. 

Nada keras dan menghentak hentak adalah bentuk kerinduan pada sang ayah yang menjadi korban kebrutalan tidak pada tempatnya.  Nada lembut menyayat hati adalah wujud kerinduannya pada sang ibu yang berpulang dalam baktinya.

Genta juga meyakini satu hal yang tidak diajarkan oleh kakeknya.  Ketika serulingnya merindukan sang ayah, kamboja akan berbunga keesokan harinya.  Saat serulingnya menyanyikan kerinduan pada sang ibu, melati akan berbunga secepat cepatnya.

Beberapa malam ini Genta bergantian menyanyikan kerinduan untuk ayah dan ibunya dengan serulingnya.  Gadis kecil ini berada pada puncak kerinduan karena lebaran tak lama lagi tiba.  Selalu begitu.  Kerinduan seorang anak yang ingin mencium kedua tangan ayah ibunya saat selesai pulang sholat Ied.

------

Sang kakek menyelesaikan semua cerita dan ditutup suara seruling menyayat hati dari Genta.  Gadis kecil itu sudah berada di pembaringan.  Nada serulingnya seolah olah mengundang sang ibu datang dan memeluknya sampai dia tertidur.

Sang kakek mengusap kedua matanya yang basah.  Diikuti oleh Antien dan Dita.  Selanjutnya Wira dan Uda. 

Keempatnya lalu berpamitan dengan masing masing menitipkan hati untuk Genta.  Keluar rumah disambut oleh bermekarannya kamboja dan semerbak wangi melati. 

Sembari melangkah kembali ke villa, keempatnya berjalan tanpa berkata kata.  Sepakat bahwa tidak sia sia mereka melakukan perjalanan ini.  Majalah kampus mereka mendapatkan inspirasi dari surga.

------

Bogor, 2 Juni 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun