Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Algojo Persembahan Darah

31 Mei 2017   22:56 Diperbarui: 31 Mei 2017   23:38 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis cantik korban persembahan tersadar sepenuhnya.  Dirinya sekarang adalah seekor domba.  Teringat kisah ayahnya sewaktu dia masih kecil hingga remaja.  Tidak ada tempat berpaling yang paling tepat kecuali kepada Yang Maha Kuasa. 

Gadis itu membasahi matanya dengan airmata.  Penuh penyerahan.  Tatapannya tertuju kepada langit yang mulai tersirami cahaya bulan.  Dia tahu tahu Tuhan ada di sana. 

------

Baron menggigil.  Angin sedingin es menyerang seluruh tubuhnya.  Tangannya yang memegang belati kaku seperti patung kayu.  Sang algojo kehilangan daya sama sekali.  Para kuntilanak menjerit jeritkan kemarahan.  Mbah Serni merasakan jarum jarum setajam duri landak memasuki tubuhnya.  Para pengikut persembahan bergeletakan di sembarang tempat.  Cahaya bulan menghukum mereka.  Malam mencambuki mereka dengan cemeti kegelapan.

Semua diakhiri dengan gelegar halilintar.  Tempat itu diterangi sinar seterang cahaya matahari.  anak anak petir itu menyambar Baron, Mbah Serni dan para kuntilanak yang sekarang merintih rintih mohon ampunan.  Semuanya hangus terbakar tanpa sisa.  Hanya tinggal abu berserakan yang ditolak oleh tanah yang ikut marah pada ketidakadilan.

------

Pak Kyai menyudahi ceritanya.  Murid muridnya menghela nafas lega.  Kisah ini berakhir dengan mengatakan siapa sebenarnya yang berkuasa di dunia.

Jakarta, 31 Mei 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun