Pendidikan yang memerdekakan, seperti yang dianut oleh Ki Hajar Dewantara, Maria Montessori, dan Friedrich Froebel, memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi individu secara holistik, termasuk dalam aspek moral dan sosial. Prinsip-prinsip ini kemudian menjadi dasar dalam pengembangan pendidikan Pancasila yang memiliki tujuan untuk membentuk siswa yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila, serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konsep kebebasan dan kemandirian yang diajarkan dalam pendidikan yang memerdekakan juga dapat membantu siswa dalam memahami nilai-nilai Pancasila secara mandiri dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pengembangan nilai-nilai moral dan sosial dalam proses pendidikan juga dapat membantu siswa dalam memahami dan memperjuangkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.
Oleh karena itu, filosofi dan prinsip pendidikan yang memerdekakan sangat relevan dalam pengembangan profil Pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pendidikan di Indonesia. Melalui pendekatan yang holistik dan memperhatikan aspek moral dan sosial, siswa dapat menjadi individu yang berpotensi dan memiliki kesadaran yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila. Dimana diyakini generasi yang sepertj ini akan mampu bersaing, berkarakter, dan bijaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H