Mohon tunggu...
milma yasmi
milma yasmi Mohon Tunggu... Guru - Belajar menjadi penulis agar dapat menjadi penulis hebat

Kelahiran Kaur tinggal di Seluma Provinsi Bengkulu. Seorang guru matematika, blogger dan guru penggerak angkatan 4

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ruang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara

1 November 2021   19:26 Diperbarui: 17 Februari 2022   06:42 1478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pendidikan yang disampaikan KHD melalui taman siswa berasaskan kekeluargaan. Pendidikan itu merupakan proses budaya. Pendidikan yang mengajak anak berkarakter, bukan hanya menekankan pada kognitif saja. Namun, secara holistik menyentuh psikomotorik dan  afektif horizontal maupun vertikal. Selain itu, ada hal yang sangat penting lagi bahwa pendidikan itu sejatinya memuliakan anak. Hal ini akan menjadi wasilah lahir generasi yang bahagia dan bijaksana. Kualitas generasi mendatang dapat digambarkan dengan profil pelajar pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada TYME dan berkhllak mulia, mandiri, gotong-royong, bernalar kritis, kreatif, serta berkebinekaan global.

Kualitas generasi mendatang memang harus dipikrikan sekarang, pendidikan sekarang merupakan proyeksi generasi 15 atau 20 tahun yang akan datang. Bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2030 an, dipandang sangat perlu menyiapkan generasi yang mampu bersaing pada masa itu. Indonesia yang memiliki potensi alam yang luar biasa, sudah sharusnya menghasilkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing. Saya yakin dengan pergerakkan yang dimulai sejak dirombaknya kurikulum pada tahun 2013 akan menghasilkan anak-anak Indonesia yang disebut dengan generasi emas.

Setelah sesi pleno selesai, kami memasuki room  meeting masing-masing sesuai jenjang pendidikan. Saya ikut jenjang SMA, kelas kami diasuh oleh Bapak Budi Santosa yang merupakan fasilitator sanggar anak alam Yogyakarta (SALAM). Beliau menyampaikan bahwa Elaborasi pemahaman modul 1.1 diawali dengan menuntun siswa menuju kodrat baiknya, merdeka, beriman, pendidikan berpihak pada anak bukan tabularasa. Anak digali potensi dirinya hingga menemukan apa dan bagaimana kompetensi yang akan dikuasai anak. Artinya Kompetensi Dasar yang akan dicapai, muncul dari anak itu sendiri, inilah yang dikatakan memfasiltiasi anak sesuai minat bakatnya. Anak dididik sesuai dengan passion dan budaya masing-masing. Guru berperan mendampingi dan mendorong anak untuk dapat belajar dimasanya, dimana saja, dengan siapa saja, dan kapan saja. Akhirnya akan muncul anak yang memiliki kemandirian dalam belajar, Anak akan berkembang kreatifitasnya, bukan hanya sebagai objek tetapi sekaligus sebagai subjek, serta semakin percaya diri.

Hal ini tentu menambah pengalaman yang sangat berarti bagi kami. Dengan belajar seperti ini ilmu yang didapat lebih melekat. Karena formula berbagai gaya belajar mulai dari diri sendiri hingga aksi nyata. Gaya belajar visual, audio, serta kinestetik terwakili semua dalam kegiatan ini. Saya termasuk gaya belajar VAK yang ketiga unsur tersebut harus ditempuh. Hal ini diketahui saat kami pelatihan di P4TK Bisbar tahun 2008. Saya akan bisa memahami suatu ilmu jika saya menggali sendiri, mendengar dari fasilitator, berdiskusi dengan teman sejawat, serta mempraktikkannya langsung. Dengan manganut MERRDEKA belajar menjadikan kami memahami isi modul 1.1.  Dimana Modul ini menjadi modul kunci untuk sukses menakhlukkan modul selanjutnya, Aaamiin 3x.

Ilmu yang didapat ini tentu akan diterapkan di dalam kelas. Menjadi guru itu menuntun bukan menuntut, sistem among, mendampingi tumbuh kembang anak yang sesuai kodratnya, berpusat pada murid, belajar yang menyenangkan, bahagia tercipta di dalam kelas saat pembelajaran berlangsung. Akhirnya akan lahir anak-anak yang mau belajar secara mandiri dan kreatif. Inilah yang akan saya lakukan di dalam kelas setelah mempelajari modul 1.1.

Suatu model pembelajaran yang kami mulai desain yaitu akan mengadopsi alur MERRDEKA belajar, yang kami namai Penerapan Pembelajaran Alur Liberty. Alur pembelajaran Liberty merupakan singkatan dari Literasi, Berkolaborasi (Diskusi dengan Gembira), Rekreasi dan Relaksasi, Tampil presentasi, Yes rayakan kemenangan. Pada tahap literasi kami memberikan tugas portofolio sebagai bukti anak telah melaksanakan kegiatan litreasi di rumah, dan di sekolah guru menyediakan waktu lima menit berarti untuk membaca ulang, baik itu buku pelajaran atau komik pembelajaran yang disediakan guru terkait materi yang akan dibahas. Kemudian guru memberikan penjelasan pada pertanyaan yang diberikan anak dari hasil literasi.

Kegiatan selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdiskusi dengan diberikan bantuan LKS sebagai panduan belajar, Diskusi dengan gembira, anak bebas menyiapkan hasil diskusi, boleh dibuat gambar, peta pikiran atau tampilan presentasi menggunakan laptop, jika mungkin disenangi gunakan musik disini. Tahap berikutnya memasuki fase rekreasi dan relaksasi, anak mengunjungi hasil pekerjaan teman kelompok lain dan bertanya serta memberi tanggapan positif terkait hasil kerja temannya. Anak bebas mengekspresikan dirinya dan tertawa gembira bersama teman. Senyum tujuh detik saja membuat hormon bahagia, apakah lagi kalau lebih.

Tahap selanjutnya Tampil, ada satu kelompok yang dipilih secara acak melalui undian menampilkan hasil diskusinya setelah mendapat masukan dan tanggpan dari kelompok lain. Dan yang terakhir yaitu Yes, rayakan kemenangan, anak diberikan waktu untuk mengekpresikan tentang kemenangan yang diraih hari itu. Ini mungkin yang dapat kami sarikan dari pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam penerapannya di dalam kelas, intinya pembelajaran yang menyenangkan dan gembira penuh kasih sayang.

Pemenuhan kebutuhan manusia paling mendasar menurut teori motivasi maslow setelah makan minum, manusia butuh keamanan dan cinta. Kebutuhan ini terpenuhi akan lahir anak yang dapat menghargai, serta kebutuhan sosial lainnya. Sehingga, menurut KHD generasi sesuai profil pelajar pancasila adalah generasi emas yang bijaksana dan beradab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun