Mohon tunggu...
Millentian Noor
Millentian Noor Mohon Tunggu... Freelancer - freshgraduate

penulisnya lagi semangatin diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya dalam Media Sosial

15 Juli 2021   23:55 Diperbarui: 16 Juli 2021   00:04 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam karyanya yang lain, Understanding Media, McLuhan (1994) memusatkan perhatiannya pada perkembangan teknologi komunikasi yang mencakup baik negara -- negara maju, maupun negara -- negara berkembang.

Menurutnya, setelah ditemukan telegrap, pesan (messages) dapat sampai lebih cepat dari pada petugas pos. Sebelumnya, dunia tulisan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan jalan raya.

Global village yang diusung oleh McLuhan membuat pandangan filsafat dan paradigma pemikiran yang menerima satu atau sedikit ide -- ide kebudayaan, mendorong orang untuk melekat atau setia pada sekelompok nilai yang dominan. Dengan demikian, perbedaan -- perbedaan antarbudaya dan individu menjadi terhapus atau memudar.

Dengan kata lain, global village yang diusung McLuhan memusatkan perhatian masyarakat hanya tertuju pada elektronik. Selain itu, tidak hanya tertuju perhatian kita pada satu negara, tetapi kita juga memusatkan perhatian kita pada konflik negara lain.

Seperti contoh, banyak masyarakat Indonesia yang turut andil dalam memperhatikan konflik antara Palestina dan Israel. Dengan perkembangan sosial media, kita langsung mengetahui berita terupdate mengenai peperangan kedua negara tersebut.

Sebagai contoh, maraknya di sosial media mengenai berita tentang Palestina dan Israel yang tersebar di whatsapp, instagram, facebook, twitter, dan sosial media lainnya. Membuat masyarakat menjadi sedih, kasihan, serta iba, terhadap korban peperangan tersebut. Hal ini, membuat sebagian masyarakat yang memiliki niatan buruk, menggunakan berita Palestina dan Israel sebagai ladang dalam mencari uang. Dengan cara, menggali sumbangan dana untuk korban Palestina, namun, hasil sumbangan tersebut untuk kepentingan sebagian kelompok sendiri.

Selain kasus negara tersebut, sebagai contoh yang sedang marak di Indonesia kasus covid. Dengan maraknya berita tentang covid yang tersebar luas di media, membuat masyarakat kita menjadi khawatir.

Hal ini membuat kondisi Indonesia menjadi kalang kabut. Seperti berita tentang Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM), memasyarakat menjadi ketakutan. Banyak sebagian dari mereka yang langsung belanja kebutuhan sehari -- hari sekaligus banyak. Karena mereka takut, tidak bisa keluar rumah, selain itu, banyaknya larangan -- larangan dari pemerintah membuat sebagian masyarakat jadi tidak berani keluar rumah.

Hal ini yang menjadikan kondisi Indonesia menjadi tidak terkendali. Karena, banyak sebagian orang yang sangat membutuhkan bahan -- bahan pokok, tetapi sudah kehabisan karena orang langsung memborong kebutuhan hariannya sekaligus banyak.

Selain itu, banyak pula orang yang tidak terlalu membutuhkan tabung oksigen, tapi mendadak beli oksigen tersebut. Padahal di rumah sakit para tenaga kesehatan, serta dokter -- dokter sangat membutuhkan tabung oksigen tersebut.

Selain manfaat sosial media yang bagus dengan kecepatan pemberitaannya yang langsung diterima oleh masyarakat. Namun, sosial media juga memiliki dampak negative bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun