Konvergensi media tentunya sangat perlu dilakukan di Indonesia melihat sekarang ini sudah memasuki era industri 4.0 agar Indonesia tidak menjadi negara yang terbelakang. Hermawan (2009) mengungkapkan bahwa dunia penyiaran akan berubah seiring berkembangnya teknologi komunikasi dan iformasi.Â
Media Konvensional kini sudah dapat digabungkan dengan keberadaan teknologi yang sudah canggih dan modern. 2020 salah satu tahun dimana terjadinya perkembangan teknologi yang cukup pesat yang terjadi di berbagai dunia salah satunya Indonesia karena pada tahun tersebut terjadi wabah pandemi yang disebut COVID-19 para ahi kesehatan serta ahli dalam teknologi dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi secara penuh untuk dapat memperbaiki permasalahan yang timbul dari wabah tersebut. Terdapat beberapa perusahaan media di Indonesia yang telah melakukan konvergensi media yaitu :Â
- MNC Group
- Elang Mahkota GroupÂ
- Mahaka MediaÂ
- CT Group
- Beritasatu Media HoldingsÂ
- Lippo Group, Media GroupÂ
- Visi Media AsiaÂ
- Jawa Pos GroupÂ
- MRA Media Â
Setelah saya jelaskan sedikit mengenai konvergensi media dan perusahaan yang melakukannya mungkin ada beberapa dari kita yang belum mengetauhi pengertian konvergensi media. Berikut dibawah ini akan saya jelaskan lebih jelasnya mengenai konvergensi media, jenis-jenisnya, kekurangan dan kelebihannyaÂ
APA ITU KONVERGENSI MEDIA?
Ada beberapa alasan telah terjadinya konvergensi media sekarang ini salah satunya adalah karena perkembangan zaman yang semakin modern dan canggih sehingga manusia sekarang ini tidak bisa jauh dari teknologi, internet, dan gadget. Sebelum membahas mendalam tentang konvergensi media disini saya akan memberikan pengertian dari konvergensi media yang mungkin masih ada beberapa orang yang masih asing dengan kata konvergensi media.Â
Konvergensi  media adalah suatu penggabungan dari berbagai macam media sebagai alat untuk berkomunikasi dalam menyampaikan sebuah informasi atau pesan kepada audiens dan memanfaatkan teknologi.Â
Seperti pada pengertian pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata konvergensi, /kon*ver*gen*si/ yaitu keadaan menuju suatu titik pertemuan. Sedangkan media /me*dia/ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Menurut Burnet dan Marshall menjelaskan bahwa konvergensi media adalah sebuah penggabungan media, industri telekomunikasi dan segala bentuk media komunikasi ke dalam bentuk digital. Atau biasa disebut juga dengan proses digitalisasi media.Â
Konvergensi media terdiri dari tiga unsur yaitu 3C, Computing (Komputing), Communication (Komunikasi), Content (Konten). Seperti yang dicetuskan oleh Nicholas Negroponte pada tahun 1978 bahwa tiga unsur 3C tersebut merupakan hasil langsung dari digitalisasi konten media yang menggunakkan teknologi komunikasi dan jaringan komputer yang mengarah ke konvergensi media.
Unsur 3C dari Konvergensi Media Â
( Sumber : The Hang Seng University of Hong Kong )
Konvergensi media memiliki 5 elemen yaitu teknologi, industri, sosial, tekstual, dan politik. Terdapat tiga jenis utama konvergensi media yaitu :
- Konvergensi Teknologi
Konvergensi teknologi adalah sebuah proses penyatuan berbagai bentuk media dengan memanfaatkan teknologi atau disebut dengan digitalisasi media. Sehingga masyarakat dapat mendapatkan informasi hanya dengan mengandalkan teknologi yang ada. Salah satu contohnya adalah fitur-fitur yang ada di smartphone kita ada yang dapat digunakan untuk mendengarkan musik, merekam video atau foto, dan bahkan sekarang ini sudah banyak platform-platform canggih pada smartphone android atau ios yang semakin memudahkan dalam mendapatkan informasi, pesan maupun memnuhi kehidupan sehari-hari kita.
    2. Konvergensi Ekonomi
Konvergensi media ekonomi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian dari sebuah perusahaan karena dengan terciptanya media baru, perusahaan dapat memanfaatkannya dengan menjual produk / menawarkan jasa mereka karena media baru yang memiliki cakupan yang lebih luas daripada media tradisional dan juga perusahaan dapat melihat target audiens yang tepat dalam memasarkan produk/jasanya.
Salah satu cara media profesional terlibat dengan konvergensi media melalui penceritaan transmedia, di mana cerita  diceritakan di berbagai platform yang bertujuan agar menjadi sumber perluasan merek bagi perusahaan media kepada khalayak baru dan mendapatkan pendapatan dari penggemar dengan konten media tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Carlos Scolari sebagai sajana media Spanyl mengatakan bahwa "Penceritaan transmedia adalah struktur naratif tertentu yang berkembang melalui bahasa yang berbeda (verbal, ikonik,dll). Dan media (bisokop, televisi, komik, video game)." Contoh perusahaan yang terlibat dalam konvergensi media ekonomi adlaah Star wars, Harry Potter, The Matrix, dan waralaba Disney.
    3. Konvergensi BudayaÂ
Konvergensi budaya adalah konvergensi media yang terjadi pada dua atau lebih budaya yang kemudian mengadopsi ciri ciri satu sama lain. Pada konvergensi media budaya terdapat dua bentuk yaitu :
Akulturasi, ketika terdapat budaya yang lebih lemah mengadopsi ciri-ciri budaya yang lebih dominan
Asimilasi, ketika budaya yang lebih lemah terhapus ciri-ciri aslinya dan tergantikan oleh budaya yang lebih dominan.
Dengan adanya konvergensi media ini memudahkan pengguna mendapatkan informasi dengan mengakses konten-konten yang terdapat di internet hanya dengan menggunakan perangkat yang sama dan dapat menemukan berbagai macam bentuk media seperti tulisan, video, podcast (audio) dan lainnya. Namun, sayangnya dibalik keuntungan yang dimiliki konvergensi media yang modern ini juga terdapat kekurangannya ialah dapat menjadikan kita ketergantungan pada internet dan teknologi untuk mendapatkan informasi dibanding dengan media tradsional. Berikut keuntungan dan kekurangan dari konvergensi media :
Keuntungan :Â
- Mudah dalam mengakses berita dan konten yang diinginkan untuk mendapatkan informasi
- Memperluas keterbatasan media tradisional dengan memadukan media baru dengan begitu dapat menyediakan konten instan yang bahkan dapat dijangkau secara internasional
- Produser konten dapat menerbitkan knten yang telah disesuaikan dengan audiens yang telah ditargetkan atau dituju
- Pengguna atau penonton juga dapat menjadi pencipta konten
- Dapat meminimalisir biaya pemasaran digital
- Komunikasi menjadi lebih baik dan masyarakat dapat lebih mengglobal
- Memudahkan jurnalis dalam menyampaikan informasi kepada khalayak
Kekurangan :Â
- Bergantung pada teknologi dan internet. Dua aspek tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar bagi wilayah yang tidak memiliki akses yang cukup memadai.
- Rawan serangan cyber
- Terlalu banyak informasi yang didapatkan pengguna dan dapat terbebani
- Banyak persaingan untuk waktu dan perhatian konsumen dengan berbagai platform media dalam suatu perangkat
- Tidak efisien untuk generasi yang lebih tua dan masyarakat yang cacat
- Sulit dalam menilai tanggapan dan reaksi konsumen yang tersebar pada platform yang terkonvergensi
- Mengakibatkan kecanduan yang tidak sehat terhadap teknologi dan internet
new
Konvergensi media memunculkan tantangan baru bagi kebijakan yang sebelumnya. Dahulu, konten media yang disampaikan melalui buku, koran, televisi, majalah dan radio memiliki regulasi yang berbeda berdasarkan pada apakah mereka didistribusikan di depan umum atau di konsumsi secara pribadi, apakah anak-anak dapaat mengakses konten tersebut, apakah media tersebut dapat berdampak lebih pada audiensnya, dan sebagainya.
Di era sekarang ini, konten dapat diakses langsung dalam bentuk digital di berbagai perangkat. Dengan kemajuan digital yang sangat pesat sekarang ini pengguna tidak hanya sebagai konsumen konten tetapi juga bisa berperan sebaga produsen dan distributor suatu konten. Maka dengan begitu kebijakan media dan regulasi sebelumnya akan bergeser karena pengguna konten kini telah apat mengontrol media itu sendiri dan seringkali yang paling akrab dengan teknologi muda konvergen adalah pengguna muda. Â
Menurut Preston (2010), Konvergensi dapat menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi, dan pemrosesan, dan segala bentuk informasi visual, data, audio, dan sebagainya. Pada Rabu (28/10/2020) diselenggarakan diskusi secara daring oleh Klikcoaching.com dengan tema "Pemuda Maju, Memajukan Indonesia" Yuliandre Darwis sebagai Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat mengungkapkan bahwa era konvergensi media menyebabkan lalu lintas informasi menjadi sangat cepat dan dapat menimbulkan simpang siur dan sulit dikendalikan. Integrasi antara media konvensional dan internet mengalami pergeseran secara teknologi dan juga konsep baru dalam komunikasi massa. Pada diskusi tersebut juga dibahas mengenai Rencana peninjauan ulang Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002. Sumber informasi dari artikel yang berjudul "Era Konvergensi Media dan Instrumen Regulasi Penguatan KPI" yang diunggah pada web kpi.go.id Â
sekian penjelasan dari saya mengenai konvergensi media semoga bermanfaat dan dapat membantu :)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H