Memastikan bahwa lingkungan fisik dan emosional tempat wawancara dilakukan nyaman bagi saksi. Ini termasuk pemilihan lokasi yang tenang dan bebas dari gangguan, serta memberikan waktu yang cukup bagi saksi untuk merasa rileks sebelum memulai wawancara.
Contoh : Memilih ruangan dengan kursi yang nyaman dan penerangan yang baik, serta menyediakan air minum.
d. Pendengaran Aktif
Dengan mengangguk, membuat catatan, dan memberikan respons verbal yang menunjukkan perhatian, pewawancara dapat menunjukkan bahwa mereka benar-benar mendengarkan dan memperhatikan apa yang dikatakan saksi.
Contoh : "Saya mendengar Anda mengatakan bahwa Anda melihat seseorang dengan jaket merah. Bisa Anda jelaskan lebih lanjut tentang orang tersebut?"
e. Validasi dan Penguatan Positif:
Mengakui dan menghargai usaha saksi dalam mengingat dan berbagi informasi. Penguatan positif dapat mendorong saksi untuk terus memberikan detail tambahan.
Contoh : "Informasi ini sangat membantu. Terima kasih sudah berbagi dengan kami."
f. Menyediakan Penjelasan:
Menjelaskan tujuan dari wawancara dan bagaimana informasi yang diberikan oleh saksi akan digunakan. Transparansi dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan partisipasi saksi.
Contoh : "Kami ingin memahami lebih baik apa yang terjadi sehingga kami dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menangani kasus ini."