1. Membangun Hubungan
Membangun hubungan yang baik dengan korban atau saksi adalah langkah awal penting dalam teknik wawancara kognitif. Hal ini disebabkan fakta bahwa saksi atau korban yang merasa didengar dan dihargai lebih cenderung memberikan informasi yang lebih akurat dan mendalam.Â
Saksi yang merasa didukung dan dihargai lebih mungkin untuk mengungkapkan semua yang mereka ingat tanpa takut atau khawatir. Pewawancara harus membuat suasana yang aman dan nyaman bagi saksi agar mereka dapat berbicara secara terbuka.
Langkah-langkah membangun hubungan
a. Pendekatan Empatik:
Pewawancara harus menunjukkan bahwa mereka menyadari dan memahami keadaan saksi. Ini dapat dilakukan dengan menyapa saksi dengan baik dan berbicara ringan sebelum topik wawancara berkembang. Mengakui perasaan saksi dan menunjukkan bahwa mereka memahami trauma atau stres yang mungkin mereka alami dapat membantu membangun kepercayaan.
Contoh : "Saya mengerti bahwa ini mungkin sulit bagi Anda, tetapi informasi yang Anda berikan sangat berharga bagi kami untuk memahami apa yang terjadi,".
b. Pendekatan Non-Konfrontatif:
Sangat penting untuk menghindari nada atau sikap yang konfrontatif. Pertanyaan wawancara harus netral dan terbuka, memungkinkan saksi berbicara dengan bebas. Mereka tidak boleh membuat pertanyaan yang mengandung tuduhan atau menyalahkan saksi.
Contoh: "Bisakah Anda menceritakan apa yang terjadi dari awal hingga akhir?"
c. Penciptaan Lingkungan Aman: