Pada sisi lain mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli juga memperkirakan gerakan masyarakat akan apabila penyelenggara dan peserta Pemilu berlaku curang dalam Pilpres 2019. Rizal lantas mengkritik hasil sejumlah lembaga survei atas elektabilitas dan kepuasan masyarakat terhadap kedua pasang calon presiden dan wakil presiden.Â
Menurutnya, hasil survei kini tak lagi riil menggambarkan kondisi di masyarakat. Jelas hal tersebut adalah manipulasi kepercayaan masyarakat terhadap Presiden dan Wakil Presiden yang saat ini berkuasa, dan hal tersebut digunakan untuk mempengaruhi persepsi masyarakat.
Netralitas Aparatur Sipil Negara pun menjadi sorotan yang ramai diperbincangan, pasalnya banyak penemuan ASN yang offside dalam penyelenggaraan Pilpres kali ini. ASN yang diduga tidak netral pun telah banyak diantaranya mendapat sanksi dari institusi terkait, tapi sayang hukuman tersebut hanya menganjar ASN yang memberikan dukungan pada kubu oposisi Prabowo-Sandi.Â
ASN yang ditenggarai mendukung pasangan petahan tidak secara tegas mendapat sanksi dari institusinya bernaung. Keberpihakan hukum yang tajam ke kubu oposisi banyak sekali dirasakan dalam kontestasi Pilpres 2019 ini. Tajamnya hukum tersebut seolah menjadi upaya untuk melakukan pembungkaman terhadap suara dukungan untuk oposisi.
Jika pemilu tidak berjalan dengan adil dan berimbang ini jelas dapat menurunkan indeks demokrasi kita. Kecurangan yang terjadi pada pemilu, juga mengurangi kepercayaan terhadap pemilu. Rakyat dapat menunjukkan mosi tidak percaya terhadap pemerintah terpilih akibat terlihat banyak kecurangan yang ditemukan di masyarakat. Mandat dan legitimasi kekuasaan yang diterima pemerintah pun tidak akan secara utuh diberikan.
Sumber :
detik.com
suara.com
suara.com
detik.com
cnnindonesia.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H