Mohon tunggu...
M Ilham Nurjaman
M Ilham Nurjaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kebebasan

Ketegaran dan Tawa~ Ia yang tertawa di atas ketegaran, akan menangis karena ketegaran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembantaian Suku Aborigin dan Perlawanan Suku Indian di Tanah Amerika

26 Desember 2023   23:04 Diperbarui: 26 Desember 2023   23:05 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kasus pembantaian pertama, terjadi di Tasmania pada 1806. Ratusan penduduk pribumi ditembak atau dikeroyok dengan benda tajam sampai tewas. sepanjang 1824 hingga 1908 setidaknya sekitar 10 ribu suku Aborigin tewas terbunuh. Itu di luar kematian wajar.[5]

 

Dari kedua peristiwa yang terjadi di atas dapat kita analisis dengan teori yang telah dijelaskan mengenai berulangnya peristiwa sejarah yang diungkapkan oleh Giambattista Vico. Bahwa kedua peristiwa tersebut memiliki kesamaan yaitu terbantainya, serta terusirnya suku asli pribumi oleh bangsa penjajah dengan cara yang keji. Bahkan hal tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peperangan, lebih tepat kita simpulkan sebagai Genosida. Genosida adalah sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku bangsa atau sekelompok suku bangsa dengan maksud memusnahkan bangsa tersebut. [6] Kita dapat melihat bahwa pola dari suatu peristiwa dapat terjadi dan dapat berulang meskipun peristiwa itu berbeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun