Mohon tunggu...
milennesia kristi
milennesia kristi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Senang Berbagi Kisah

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Eksistensi Lompya Duleg Khas Delanggu Klaten

8 Juni 2021   12:32 Diperbarui: 8 Juni 2021   12:44 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi 

Berdasarkan cerita Ibu Susono, beliau memeroleh resep tersebut secara turun temurun dari simbahnya yang bernama Mbah Yoso sehingga Ibu Susono merupakan generasi ketiga yang meneruskan profesi sebagai penjual lompya duleg khas Delanggu.

Sumber Gambar : Dokumen Pribadi 
Sumber Gambar : Dokumen Pribadi 

"Wooo... Kulo dangu pun puluhan taun mbak. Kulo menika  nalika mbahe pun boten wonten kan mak'e terus kulo." kata  Ibu Susono kepada saya ketika ditanya kapan mulai berjualan lompya duleg.

Perihal cara menjajakan panganan ini Ibu Susono menjelaskan bahwa memang sejak dahulu cara menjual lompya duleg menggunakan sepeda ontel yang kemudian dibawa keliling kampung untuk dijajakan kepada masyarakat sekitar. 

Saat ini banyak penjual lompya duleg yang sudah tidak lagi menggunakan sepeda ontel tetapi menggunakan motor. Ibu Susono memilih untuk tetap menggunakan ontel karena beliau merasa tidak canggih dalam mengendarai motor alhasil beliau tetap mempertahankan cara menjajakan lompya duleg secara konvensional dengan menggunakan sepeda ontel tersebut. 

Perbincangan kami sempat terhenti ketika seorang ibu-ibu dengan menggunakan motor matic berhenti di pinggir trotoar sambil berteriak "Mbah sosis Duleg setunggal!" ujarnya. 

Mendengar hal tersebut Ibu Susono segera memasukkan satu kemasan mika lompya duleg ke dalam sebuah plasik lurik hitam-putih. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa lompya duleg merupakan makanan tradisional khas Delanggu yang masih eksis dan  digemari hingga saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun