Meskipun kebijakan fiskal memiliki potensi yang sangat besar untuk mempertahankan stabilitas ekonomi, ada beberapa masalah yang harus diperhatikan:
Keterbatasan Anggaran
Karena utang yang tinggi atau pendapatan pajak yang tidak memadai, banyak negara menghadapi keterbatasan anggaran. Hal ini menyebabkan pemerintah tidak dapat melakukan intervensi fiskal yang efektif. Meskipun penerimaan pajak telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, masih ada tantangan besar dalam memastikan bahwa kebijakan tersebut menguntungkan semua sektor masyarakat(Ummah, 2019).
Ketidakpastian Politik
Implementasi kebijakan fiskal dapat terhambat oleh ketidakpastian politik. Ketidakstabilan politik atau perubahan pemerintahan dapat menyebabkan perubahan kebijakan yang tidak konsisten (BPS, 2023). Investor sering ragu untuk menanamkan modal mereka di Indonesia karena hal ini, yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Risiko Inflasi
Inflasi dapat terjadi jika kebijakan fiskal yang terlalu ekspansif tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi. Oleh karena itu, sangat penting bagi pemerintah untuk memantau secara ketat kondisi ekonomi (Kumparan, 2023). Inflasi yang tinggi dapat mengganggu daya beli masyarakat dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Pengelolaan Utang
Selain itu, pemerintah Indonesia menghadapi tantangan khusus dalam mengelola utang publik. Terlalu banyak utang dapat membebani anggaran negara di masa depan, meskipun utang dapat digunakan untuk membiayai proyek pembangunan yang mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka Panjang (Hartini & Sopian, 2018).
Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
Di tengah tantangan global, Indonesia telah mengambil langkah besar dalam menerapkan kebijakan fiskal untuk menjaga stabilitas ekonomi. Beberapa contoh kebijakan ini adalah: