Mohon tunggu...
mikha selina
mikha selina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lampung

Asisten Dosen - Announcer Broadcaster Academy di RRI Pro 2 Bandar Lampung - Bendahara Umum Forum Pemimpin Muda Nasional- Sekfung Pemberdayaan Perempuan GMKI Bandar Lampung MB (2018-2020) - Asisten Peneliti BB Padi RI 2019 - BPK GMKI Lampung

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kamu Lagi di Fase Quarter Life Crisis? Yuk Simak Tipsnya

5 Februari 2022   20:42 Diperbarui: 6 Februari 2022   06:53 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak banyak anak muda yang berhasil melewati fase ini dengan mempertahankan konsistensi tujuan hidupnya. Rerata mereka mulai menyerah pada ekspektasi yang akhirnya bertindak biasa-biasa aja, tak se-energik sediakala. Padahal fase ini ada untuk mendewasakan mental insan muda tentang pentingnya perencanaan yang disertai aksi nyata dengan pertimbangan sebab-akibat dari resiko yang akan di ambil. Jika ini menimpa pemimpin muda yang produktif maka bisa saja ia mudah goyah pada pendirian hidup, tak jelas arah tujuan dan tiang kehidupannya. Dan jika ini terjadi sangat berpengaruh terhadap jalannya kepemimpinan dalam organisasi. 

Memang banyak hal yang tak bisa sesuai ekspektasi tapi seharusnya itu bukan jadi alasan untuk memendam setiap mimpi atau menurunkan standard kehidupan dalam menjalani tujuan hidup. Bahkan di negara-negara luar banyak ditemukan kasus anak muda yang memilih bunuh diri dikarenakan stress. 

Seharusnya pemahaman tentang fase psikologis manusia ini diajarkan mulai dari keluarga supaya orangtua bisa menjadi fasilitator untuk membimbing insan muda melewati tantangan hidupnya. Menyadarinya sejak dini juga bisa membantu pemulihan yang lebih cepat. Sesekali boleh saja meminta saran psikolog atau psikiater untuk memberikan pemetaan mental dan psikologis sehingga bisa melewati masa-masa sulit dengan lebih bijaksana.

Quarter Life Crisis harus dilewati karena dengannya kita bisa Lebih mengenal kelebihan dan kelemahan diri sendiri, dapat lebih mengontrol emosi, melatih diri lebih mandiri, dan sadar bahwa kebahagiaan kita tidak ditentukan oleh orang lain, dan membuat diri kita lebih sabar untuk menapaki jalan kehidupan. Penting berdamai dengan diri sendiri dan keadaan, dan inti dari fase ini adalah kita perlu menyadari keberadaan Yang Maha Kuasa sehingga mampu menghadapi kondisi sulit.

Hal lain yang dapat dilakukan untuk menghadapi fase Quarter Life Crisis adalah

1. Jangan membandingkan diri dengan orang lain, mulai cari dan gali potensi diri sendiri 

2. Menentukan dan menemukan tujuan hidup dalam berkarir, pasangan, dll

3. Melakukan hal yang positif agar dapat menghindari rasa keragu-raguan

4. Berkeluh kesah kepada orang lain yang terpercaya

Percayalah, pada akhirnya semua akan terlewati dan menjadi kisah di masa lalu. Penerimaan diri adalah kunci untuk naik level disetiap fase kehidupan. Dan diri kitalah yang harus digenggam dahulu, baru kemudian kita bisa memengaruhi orang lain. Semangat berproses!

Penulis: Mikha Selina Putri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun