Mohon tunggu...
Mikhael W.
Mikhael W. Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Pria kelahiran Ende, 7 Maret 1993. Penulis buku kumpulan puisi bertajuk "Surat Cinta untuk Adonai". Menyukai kopi, fotografi, dan sketsa pensil.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pujian Musafir

16 Juli 2020   13:38 Diperbarui: 16 Juli 2020   13:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tengah terik kehausan hujan

Biarlah cintai-Mu melebihi seteguk air dingin

Merindu-Mu melebihi sesejuk wahah

Engkau yang lebih tulus dari desau angin

Engkau yang lebih jujur dari langit malam tanpa halang

Engkau yang begitu dekat

Lebih dekat dari kemah pelindung badai

Lebih dekat dari tambun budi

Lebih dekat dari denyut nadi

Bukan saja aku sulit menarik batas

Di antara nama-Mu pada hela-hela napas

'Pun angin yang menggandeng debu-debu sahara

Engkau yang kerap kutiduri di ranjang puji

Sebelum gelap melahap petang

Sebelum terik menjamu pagi

Di ketiak-Mu aku mencium bau surga

Dan nikmati luap takzim dari ucap bibir-Mu

(Maumere, 3/3/2017)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun